Lihat ke Halaman Asli

Topik Irawan

TERVERIFIKASI

Full Time Blogger

Tak Ada Keajaiban (Lagi) di Anfield

Diperbarui: 12 Maret 2020   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pemain Atletico Madrid merayakan gol ketika mampu menjebol gawang Liverpool(dok: kompas.com)

Saat leg pertama babak enam belas besar Liverpool di pecundangi Atletico Madrid dengan skor 1-0, semua fans Liverpool yakin bahwa tim kesayangannya bakalan memberikan pelajaran penting bagi Los Rojiblancos, kemenangan di Wanda Metropolitano dengan sebiji gol akan di bayar tunai, seperti tahun lalu ketika Barcelona yang mampu menang 3-0 di Nou Camp namun pada leg kedua harus kalah dengan skor 4-0. Kalah agregat 1-0 sepertinya menjadi lebih mudah bagi pasukan Juergen Klopp untuk mengejar defisit gol.

Namun ternyata Atletico memang berbeda dengan Barcelona, bertandang di kandang Liverpool yang terkenal angker bagi tim tamu, pasukan Diego Simeone mampu memberikan pelajaran penting tentang sebuah determinasi, meski bertandang ke stadion Anfiled dengan dukungan penuh fans si Merah namun pada akhirnya keajaiban tidak hadir dua kali di Anfield.

Meski menguasai babak pertama dengan tampil menyerang, Liverpool tetap gagal membongkar pertahanan Atletico Madrid, kredit tersendiri buat Jan Oblak yang mampu menjaga gawangnya untuk tidak kebobolan di menit menit awal, satu peluang emas dari tandukan Georginio Wijnaldum dapat di blok oleh Oblak, pun ketika Firmino menendang bola di depan gawang namun Oblak mampu menepisnya sehingga Atletico pun masih punya harapan. 

Namun pada menit ke 43, Oblak tak kuasa membendung bola sundulan Wijnaldum yang mendapat umpan dari Alex Oxlade Chamberlain, satu kosong untuk Liverpool dan agregat pun menjadi 1-1.

The Reds semakin sporadic melancarkan serangan demi serangan, namun Kieran Trippier dan kawan kawan mampu meredam kecepatan serangan para punggawa Liverpool, meski mendominasi pertandingan namun Liverpool belum bisa lagi menambah pundi pundi gol. Robertson menanduk bola di menit ke 65, Oblak yang sudah salah melangkah terselamatkan mistar gawang, alhasil taka da gol dari tandukan tersebut, tercatat Sadio Mane, Salah dan Robertson bergantian mengancam gawang Atletico namun hingga babak kedua usai, skor masih 1-0 dan memainkan babak tambahan.

Asa Liverpool membuncah ketika Firmino mampu membawa Liverpool unggul 2-0 di menit ke 94, namun itu tidak berlangsung lama, adalah Marcos Llorente menepis ketertinggalan menjadi 2-1 di menit ke 97. Tampaknya Llronte memang menjadi mimpi buruk bagi Liverpool, di menit ke 106, serangan balik Atletico berbuah gol dan mengubah skor menjadi 2-2. 

Namun secara agregat Atletico unggul 3-2. Keajaiban menguap di Anfiled, tak dinyana pada menit menit akhir pertandingan, Liverpool malah kebobolan lagi, pemain Alvaro Morata mampu mengubah skor menjadi 3-2 saat ia menceploskan bola ke gawang Liverpool yang di kawal oleh Adrian pada menit ke 120. 

Kekalahan pun diderita Liverpool di kandang sendiri, Atletico mampu membawa kemenangan 3-2, sempat tertinggal 2-0 namun Atletico mengcome back Liverpool di Anfield. Dengan hasil ini maka Liverpool tersingkir di ajang Liga Champion dan gagal mempertahankan gelar yang direbutnya tahun lalu.

Apa boleh buat ternyata memang Atletico mampu mengangkangi Liverpool, agregat 4-2 akhirnya membawa Atletico Madrid menuju babak delapan besar, selamat untuk Los Rojiblancos yang mampu meredam perlawanan Liverpool, tak mudah menaklukan The reds di kandang sendiri, namun Atletico mampu melakukan itu. 

Ambyar di Liga Champion membuat Liverpool tampaknya mulai fokus meraih titel English Premiere League yang sudah di depan mata, bagi fans Liverpool kekalahan ini memang terasa sakit, namun memang bola itu bundar dan tak semua pertandingan bisa di menangkan, keajaiban Anfield tak terulang kembali.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline