Lihat ke Halaman Asli

Topik Irawan

TERVERIFIKASI

Full Time Blogger

Pulang

Diperbarui: 23 Mei 2019   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"Tingneng...tingneng..!"

Suara lonceng delman membuyarkan lamunan Hasan, tatapan teduh perempuan berhijab warna biru muda di depannya membuat Hasan sedikit kikuk, ketahuan ngelamun membuat Hasan tersenyum kecil.

"Sedari tadi Aa diem melulu, ngelamun ya?" Tanyanya dengan suara lembut.
"Iya nih, terkenang kampung dan akhirnya tiba juga aku kembali," ujar Hasan setengah bergumam.

Kampung kecil di kaki gunung Ciremai selalu memantik hasrat untuk kembali, namun Hasan menguatkan hati untuk tidak bersegera pulang kampung.Luka lama itu teramat perih untuk di obati, ia merasa telah membuat Abah menanggung malu sampai maut menjemput nyawa Abah, terkenang kembali puluhan tahun silam saat ia dipermalukan oleh sang Paman dengan tuduhan mencuri gabah, tuduhan yang menyakitkan karena ia tak melakukan hal tersebut. Namun sang Paman dengan arogansinya tetap keukeuh menuduh Hasan meski tanpa bukti yang jelas.

Yang membuat Hasan sedih, Abah ikut ikutan kecewa dan menganggap Hasan anak yang kurang ajar karena berani beraninya mencuri gabah milik paman sendiro, sejak peristiwa tersebut, Abah sakitnya bertambah parah hingga akhirnya Abah tutup usia.

Usai pemakaman Abah, Hasan memutuskan merantau dan kampung bukan lagi tempat yang nyaman untuk di tinggali, apalagi Paman begitu membencinya dan hinaan hampir ia terima tiap hari. Mentang mentang punya jabatan seenaknya saja menghina orang.

"Sudah sampai.."

Suara pak kusir  mengejutkan Hasan, ada tawa tertahan dari perempuan yang menemaninya dalam perjalanan. Hasan membayar ongkos delman, pak kusir mengucapkan terima kasih berkali kali saat Hasan mengatakan kembaliannya ambil saja.

Hasan menggapit tangan perempuan berhijab biru, tatapan Hasan memandang arah rumah berpagar bambu, dan mereka pun melangkah menuju rumah bercat putih.

"Assalamualaikum."

Tak lama kemudian terdengar jawaban dan pintu pun terbuka, beberapa jenak suara terdengar riuh antara tangis dan dan seruan kegembiraan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline