Lihat ke Halaman Asli

Topik Irawan

TERVERIFIKASI

Full Time Blogger

Fenomena "Ngefly" dengan Rebusan Pembalut

Diperbarui: 8 November 2018   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : Jawapos.com

Mabuk gaya baru ala oknum remaja milenial (dok:www.jawapos.com)

Jadi inget sebuah film epik garapan Garin Nugroho yang berjudul "Daun Diatas Bantal" film yang diproduksi tahin 1998 dan bersetting kota Jogja dan diperankan oleh anak jalanan beneran bernama Sugeng,Kancil dan Heru. Ada juga karakter Asih yang diperankan aktris senior Christine Hakim.

Fenomena anak jalanan yang menghirup lem agar bisa ngefly menjadi catatan tersendiri di film yang meraih prestasi Asia Pasific Film Festival tahun 1998. Lem menjadi pelampiasan untuk bisa mabuk karena harga narkoba yang menjulang dan tak terjangkau.

Setelah dua dekade trend ngelem menjadi hal yang lumrah, kini ada lagi upaya nyeleneh agar bisa nge fly.Dan yang miris adalah ada remaja remaja yang kepengen mabuk dengan cara meminum rendaman pembalut...ya ampun deh!

Beberapa media online memberitakan bahwa keganjilan untuk mendapat efek mabuk dengan cara meminum rebusan pembalut adalah upaya mereka merasakan sensasi narkotika. Remaja remaja tanggung dengan rentang usia 13 hingga 16 tahun ini menggunakan pembalut bekas pakai dan merebusnya lalu diminum.

Mungkin ngelem sudah menjadi hal yang usang untuk dijadikan nge fly, begitu juga ngoplos minuman dengan obat - obatan warungan plus minuman energi. Kini ada hal terbaru untuk merasakan mabuk.

Rendaman pembalut dijadikan sarana terbaru agar mereka bisa nge fly. Melihat gelagat seperti ini tampaknya para orang tua semakin peduli dengan tumbuh kembangnya anak terutama yang menginjak usia remaja.

Biasanya usia segitu mereka penasaran dengan hal hal yang baru,atau juga merasa lebih keren jika lebih dahulu melakukannya. Semoga saja pihak terkait terutama di lingkungan si anak bisa memberikan hal - hal yang positif agar remaja tak salah arah.

Sudah saatnya kita semua lebih peduli, hal - hal yang ganjil biasanya lebih cepat tersebar dan lekas viral. Apalagi saat ini informasi begitu deras. Selalu berharap agar fenomena aneh ini tidak merembet dan meluas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline