Babak 16 besar yang mempertemukan timnas Indonesia melawan Uni Emirat Arab untuk memperebutkan satu slot ke babak perempat final telah kita ketahui bersama hasilnya, tim garuda muda sebenarnya bermain ciamik dan penuh determinasi sepanjang dua babak waktu normal, dan tambahan waktu 2 x 15 menit semangat bertanding timnas sangat heroik, namun segala upaya telah dikerahkan tapi hasil akhirnya banyak membuat penggila bola sedih dan kecewa.
Belum lagi figur wasit yang memimpin pertandingan yakni Evan Shaun Robert yang berasal dari Australia. Pengadil satu ini memberikan hadiah dua tendangan pinalti bagi UEA, meski demikian garuda muda mampu membalas gol tersebut sehingga kedudukan sama kuat 2-2 dan akhirnya pertandingan pun dituntaskan dengan adu tendangan pinalti, naas bagi timnas U 23 yang berlaga di cabang olah raga sepak bola Asian Games 2018, tak satu pun kiper Andretany menghalau tendangan para pemain UEA.
Dan UEA berhak melaju ke perempat final dan mengalahkan timnas dengan skor 6-5. Ada yang lucu, menggemaskan dan bikin ngakak saat menyaksikan pertandingan 16 besar ini. Yup serunya saat harus menonton pertandingan via handphone, melalui siaran streaming bisa juga mendukung merah putih. Karena streaming memang bergantung dengan kekuatan sinyal dari operator seluler maka sering kali pertandingan pun tersendat sendat, ada kalanya dari satu hape ke hape lainnya selisih waktu membuat pertandingan bisa berbeda penayangannya.
Saat gol pertama UEA terjadi, seruan kekecewaan meruyak, dan di sisi lain masih terasa adem adem saja. Usut punya usut yang satu lebih dulu menayangkan gol tersebut, sedangkan hape yang lain gol tersebut belum terjadi, ada jeda yang terasa kontras, baru beberapa detik kemudian baru deh seruan kecewa terdengar, hehehe bisa beda gitu deh.
Pertandingan memang berlangsung seru, dan sebenarnya timnas U23 bermain ciamik serta penuh semangat, nggak panikan saat di serang dan tetap tenang ketika membangun serangan.
Komplek Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Cikarang menjadi saksi betapa garuda muda bermain gigih hingga waktu berakhir, nggak nyangka pan ada stdion megah di Bekasi? Waw kalau saja di tambah venue bowling keren nih seperti di Jakabaring sport center Palembang yang punya lintasan bowling yang di bangun APP Sinar Mas, mungkin kabupaten Bekasi punya gedung bowling keren seharga 27 milyar lho.
Detik detik bergulir dengan perasaan campur aduk, beberapa handphone stand by dan kami pun berkerumun di depan layar. Waktu berlalu dan semangat punggawa timnas tak pernah kendor, waktu terus berjalan hingga injury time.Akhirnya gol pun tiba di waktu yang krusial, pemain naturalisasi yang membela merah putih Stefano Lilipaly mencetak gol di masa perpanjangan waktu.
Ini sebenarnya moment terseru dan kocak serta senang serta gembira jadi satu pokoknya campur aduk deh. Semua bersorak kegirangan sambil lompat lompat eh baru deh di sebelah berteriak kembali, ternyata ada perbedaan beberapa detik sehingga tak serempak merayakan gol Lilipaly, Akhirnya kami pun tertawa ngakak.
Ya ampun jebret nggak kompak deh ngerayain gol nya karena memang seperti di utarakan tadi bahwa nonton streaming tergantung kekuatan sinyal operator seluler jadi ada kalanya Gambar yang di terima masing masing hape nggak persis sama, ya itulah pengalaman seru, kocak dan dramatis nonton pertandingan via streaming. Apapun hasilnya membela merah putih seakan menjadi menu wajib. Meski tersingkir namun timnas bermain cantik, cuma kesel aja deh kenapa wasit bisa bisanya ngasih tendangan pinalti ampe dua kali gitu sih, hadeuh bikin gemes aja dah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H