Masih belum bisa move on dari suasana perayaan 17 Agustus 2018, saat negara tercinta Indonesia merayakan moment kemerdekaan ke 73, ada rasa haru dan juga syahdu saat mengikuti upacara bendera dua hari lalu, ini adalah kali kedua warga RT 05 Perumahan Sukaraya Indah mengadakan peringatan detik detik proklamasi, tahun sebelumnya berlokasi di halaman samping Posyandu Gandasari RT 05, tahun ini lokasi upacara diadakan di blok F dekat mushola.
Embun masih melekat di rerumputan dan juga batang padi yang menghijau, beberapa warga RT O5 yang berada di Blok C dan F Perumahan Sukaraya Indah mempersiapkan diri untuk mengikuti upacara bendera, beberapa bocah pun dengan seragam putih merah telah berada di lapangan. Suasana pagi tanggal 17 Agustus 2018 terasa syahdu. Ibu ibu yang telah berlatih menyanyikan lagu Indonesia Raya dan beberapa lagu nasional juga bersiap.
Tiang bendera yang terbuat dari bambu telah di persiapkan semalam, upacara di mulai setelah para petugas melakukan gladi resik agar saat upacara berlangsung dapat meminimalkan kesalahan yang mungkin saja terjadi. Yang seru dari upacara bendera adalah lokasi lapangan yang memiliki kontur tanah kering dan juga belah sehingga harus hati hati ketika berjalan. Dan di samping lapangan terhampar sawah yang menghijau, sejauh mata memandang deretan padi seakan memberi keteduhan, semoga pemerintah memperhatikan nasib petani agar lebih sejahtera.
Gatot Widodo sebagai RT 05 di perumahan Sukaraya mengajak semuanya segera bersiap, dan akhirnya para petugas upacara dan juga peserta mengambil tempat masing masing, sebagai pembina upacara adalah Hamengku Suhada S.Pd, seorang pendidik yang mengajar di SMPN 3 Cikarang Utara. Yang berkesan dan penuh haru adalah ketika lagu Indonesia Raya berkumandang di sertai naiknya sang saka merah putih.
Selalu spesial jika mendengar lagu ciptaan WR Supratman ini, meski kondisi lapangan bukanlah tempat ideal untuk melakukan upacara bendera, namun ke khidmatan dan juga syahdunya memperingati detik detik HUT RI ke 73 begitu terasa. Para peserta upacara begitu antusias menyanyikan lagu kebangsaan. Tak ketinggalan pula para generasi penerus bangsa yang memakai seragam putih merah.
Sebagai pembina upacara adalah Sutardi Hamengku Suhada S.Pd, seorang guru yang di segani di lingkungan Perumahan Sukaraya Indah terutama blok C dan juga F. Satu hal yang perlu dilakukan menurut pembina upacara adalah merawat masa depan anak anak di era milenial.
Tantangan zaman now lebih komplek di banding generasi yang lahir di tahun 60, 70 atau 80 an. Mengutip pernyataan pendiri bangsa yakni Ir Soekarno, anak anak kita di masa datang jangan menjadi generasi tempe, lemah dalam bertindak dan bersikap, pada kenyataannya bahwa generasi sekarang di tahun mendatang akan menjadi pemimpin bangsa. Sekiranya sekarang para orang tua mendidik anak anaknya berjiwa patriot.
Pembina upacara menekankan bahwa kita sebagai bangsa jangan sampai terlena, mungkin tantangan global di masa datang lebih berat, bersiap itulah menjadi sebuah kata kunci. Dalam detik detik peringatan ulang tahun Republik Indonesia tingkat RT 05, hadir paduan suara dari ibu ibu perumahan yang menyanyikan lagu kebangsaan maupun lagu lagu nasional.
Seusai memperingat HUT RI ke 73, warga di blok C dan F melakukan poto bersama dan selanjutnya adalah menyiapkan pertandingan pertandingan untuk memeriahkan ulang tahun negeri tercinta. Tak berkurang rasa khidmat melaksanakan detik detik proklamasi di RT 05 meski lapangannya memang tanah kering dan juga berada di pinggiran swah. Apapu akan kami lakukan untuk kejayaan bangsa ini.
Sejujurnya kami bahagia dan bangga berada di negara tercinta ini, meski banyak perbedaan namun keragaman itu dapat di ikat dengan semangat persatuan, selamat ulang tahun negeriku, semoga jaya terus Indonesia tercinta