Mungkin Bupati kelima kabupaten Bekasi yakni Bapak Maun Al Ismaun yang menjabat pada periode 1960-1967 tak pernah menyangka wilayah yang di pimpinnya saat pelaksanaan Asian Games tahun 1962 akan menjadi tuan rumah di ajang yang sama 56 tahun kemudian.
Meski memang Jakarta dan Palembang adalah kota utama pelaksanaan pertandingan olah raga se Asia namun Bekasi pun patut berbangga karena mencicipi jua rasanya jadi tuan rumah salah satu cabang olah raga terpopuler yakni sepak bola.
Kantor pemerintahan, instansi swasta di wilayah Bekasi tambah semarak dengan dukungan pelaksanaan Asian Games 2018, sebuah keyakinan bahwa Bekasi siap menyambut event keren ini dan semua lapisan masyarakatnya bergembira.
Sebuah wilayah pinggiran Jakarta sedang bersiap untuk event akbar olah raga terbesar di benua Asia, inilah tahun penting bagi wilayah Bekasi untuk menyongsong Asian Games ke 18 yang juga akan di buka pada tanggal 18 bulan 8 di tahun 2018.
Jakarta dan Palembang menjadi kota utama penyelenggaraan Asian Games, namun Bekasi pun mendapat berkah dan kehormatan saat menjadi tuan rumah cabang olah raga buah bibir yakni sepak bola, dua stadion di persiapkan untuk hajatan besar Asian Games.
Jika saat ini berada di wilayah Bekasi baik kota maupun kabupaten euforia dan demam Asian Games begitu terasa, banner beserta spanduk bertebaran menyambut pesta olah raga empat tahunan ini, terakhir Asian Games terselenggara di Indonesia pada tahun 1962, 52 tahun berselang Indonesia di percaya kembali untuk menjadi tuan rumah.
Sebagai warga kabupaten Bekasi tentu bangga ternyata tempat yang saya cintai ini menjadi salah satu kabupaten di Jawa Barat yang terpilih sebagai venue cabang olah raga.
Stadion Wibawa Mukti Bersolek Untuk Pertandingan Grup D Cabang Sepak Bola
Sebuah stadion megah bernama Wibawa Mukti akan menjadi tempat bertandingnya negara Jepang, Pakistan, Vietnam dan Nepal yang tergabung di grup D. Satu sore penulis melongok stadion yang mampu menampung penonton di angka 30 ribuan ini sedang bebenah.