Lihat ke Halaman Asli

Topik Irawan

TERVERIFIKASI

Full Time Blogger

WeGI, Komunitas Anti Mainstream

Diperbarui: 25 Desember 2015   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Mejeng di booth WeGI, selfie dulu deh(dokpri)

Kompasianival memberikan satu kenangan khusus, banyak memori yang rasanya lama untuk terhapus begitu saja, kemeriahan kopdar para blogger yng di sebut sebut terbesar di Indonesia memercik kenangan akan sebuah booth yang berada di area outdoor Gandaria City. Sebuah booth yang di isi anak anak muda dengan segala kesahajaan mereka untuk menyebarkan sebuah virus bertajuk "Green Industry". Sebuah komunitas penggiat lingkungan, yang melihat aplikasi langsung sebuah korporasi untuk menerapkan industri yang mempunyai basis ramah lingkungan.

Selama ini terdengar banyak sekali perusahaan yang tutup mata akan pentingnya peran korporasi menjaga lingkungan yang seolah ternafikan, asal dapat untung besar ya sudah di benak mereka yang penting untung dengan sebesar besarnya, masalah dampak lingkungan menjadi nomor sekian. Konon kegiatan Wegi hadir pada tanggal 13 Desember 2014 yang diinisiasi PT Semen Indonesia Tbk, setelah itu Wegi terus berkiprah dengan basis penyebaran utama di daerah Jawa Timur dengan menggandeng kampus kampus seperti UPN Surabaya dan juga Univeristas Brawijaya.

Kompasianival pula yang membuat saya akhirnya mengenal komunitas Wegi, bagaimana kiprah mereka dan upaya mereka untuk terus menularkan virus tentang pentingnya komunitas green industry terekam dalam sebuah talkshow di hari kedua perayaan Kompasianival, meski rintik hujan membasahi boot komunitas namun di panggung saat acara talkshow kemeriahan peserta tampak antusias, apalagi panitia acara membagikan beberapa payung untuk para audience.


Komunitas Wegi saat acara talkshow di panggung komunitas(dokpri)

Wegi Bukan Komunitas Biasa!

Ada point penting yang bisa kita dapatkan saat Wegi mengadakan talkshow, nara sumber yang juga para punggawa Wegi yakni Mas Opick dan Mas Wildan, hotel atau cafe sangat mungkin disinggahi sebagai tempat kopdar yang di fasilitasi korporasi, dengan guyuran informasi bahwa perusahaan telah melakukan kebijakan yang pro lingkungan, di bagi cindera mata, kalau bisa di amplopin maka acara pun usai, peserta senang dapat uang jalan, perusahaan pun hepi karena pencitraan telah dilakukan. Namun Wegi sangat berbeda!

Menurut penuturan Mas Wildan bukan itu yang ingin di capai oleh Wegi, komunitas We Green Industry ini memilih jalan sunyi dan tak populer, nggak berharap uang jalan, namun Wegi menginginkan transparansi korporasi apakah sudah benar mereka melakukan Green Industry, jangan cuma lips service, jangan cuma berkoar telah melakukan kaidah green industry namun hanya ucapan isapan jempol. Wegi akan senang di undang mengunjungi pabrik namun di samping itu pula mereka akan melihat benarkah korporasi telah melakukan hal yang positif untuk pengolahan limbahnya, apakah benar korporasi telah menyediakan program terkait lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat. Kalau itu semua diabaikan maka komunitas Wegi tak akan pernah memberi respek kepada korporasi, sebergengsi namanya apapun itu perusahaan, mantab nih!

Banjir Hadiah di Booth Komunitas Wegi


Banjir souvenir nih di booth Wegi(dokpri)
 

Sore hari saat hari kedua, saya berkesempatan untuk mengunjungi booth komunitas Wegi, booth yang di apit oleh booth Komunitas Penggila Kuliner dan juga booth Planet Kenthir, acara seru seruan di booth Wegi adalah poto selfie di depan booth lalu upload ke twitter, setelah itu kompasianer boleh mengaduk aduk kertas dan bila mujur ada beberapa merchandise dari Wegi, saat itu saya kebagian souvenir berupa kalender, lumayan juga sih, selain souvenir kita pun berkesempatan mendapatkan goodie bag untuk tiga penannya saat acara talk show berlangsung, kali ini saya pun tak menyiakan kesempatan emas. Duduk paling depan dan akhirnya mendapatkan kesempatan bertanya, dan goodie bag pun meluncur mulus, thanks ya Komunitas Wegi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline