Lihat ke Halaman Asli

Topik Irawan

TERVERIFIKASI

Full Time Blogger

Tersandera Kartu Kredit

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun lalu sebelum saya di pindahkan ke gudang,saya adalah pramuniaga di sebuah pusat perbelanjaan di daerah Cikarang,ada satu hal yang saya ingat adalah saat menerima telepon dari seseorang yang memberi tahu saya agar minta di hubungkan dengan seseorang,ternyata si penelepon adalah debt collector yang ingin menagih hutang dan kesulitan bertemu dengan teman saya.Terkadang dari seberang telepon ngomongnya marah marah,tancap gas pol,mrepet,dan tak jarang saya pun kena damprat,yang ngutang siapa kok marahnya ke saya hehehe.

Terus kalau pun datang ke tempat kerja si debt collector bawaannya emosi mulu dengan ancam mengancam segala,hmm inilah resiko jika punya hutang,terutama hutang kartu kredit.Alhamdulillah saya belum pernah mengalami punya kartu kredit,ya itu tadi ngeri ngeri gimana gitu,walau kerap juga suatu bank berpromo tentang mudahnya mengisi aplikasi untuk memiliki kartu kredit,beberapa teman saya yang mempunyai kartu kredit bercerita,memang enak sih punya kartu,tinggal gesek baru bayar kemudian,tapi sesudahnya akan bingung bila tiba tiba tagihan jadi segunung.

Kini saya sudah pindah ke gudang walau di perusahaan yang sama,tak ada hiruk pikuk lagi orang yang menawarkan kartu kredit,tapi tetap saja ternyata ada juga yang di kejar kejar oleh si debt collector karena ada teman gudang saya yang punya hutang ke sebuah bank,hmmm ternyata punya kartu kredit membuat teman teman saya seolah tersandera,di zaman modern ini semakin banyak cara mendapatkan kemudahan pinjaman,tetapi di balik semua itu bahaya akan menjerat kemudian,dan nampaknya bukan teman saya saja yang di kejar kejar penagih hutang.klik disini.

Ada benarnya juga memang petuah di lagu Slank yang kurang lebih begini"Hidup sederhana tak punya apa apa tapi bahagia".Mungkin inilah kunci kehidupan.
Dengan mudahnya membuka aplikasi untuk memiliki kartu kredit,ini pintu awal kehancuran seseorang,jika dia bisa mengelolanya mungkin kartu kredit bukan sebuah bencana,namun jika tidak direncanakan dengan baik maka tunggu saja malapetaka.

Semoga sekarang bank bank mampu bijak dalam menjaring nasabah,bila perlu perketat aplikasi agar tak terjadi kemacetan kredit,namun dari kabar yang saya dengar,bahkan ada seseorang mampu mengkoleksi kartu kredit dari berbagai bank,luar biasa memang.Semoga para kompasianer tak menjadi korban dan menjadi tersandera dengan kartu kredit,selamat siang dan tetap semangat menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline