Lihat ke Halaman Asli

Topik Irawan

TERVERIFIKASI

Full Time Blogger

Saat Hari Anak Nasional Terlupakan oleh Pilpres

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14061205501488134543

[caption id="attachment_349393" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi/Kompasiana (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)"][/caption]

Dulu saat zaman Orde Baru, sering lihat di tivi ketika tanggal 23 Juli diperingati secara meriah. Biasanya acara diadakan di Istana Boneka Dufan, Pak Harto tersenyum cerah dikelilingi anak-anak Indonesia yang berprestasi dari seluruh pelosok negeri. Terkadang boneka Susan dan Kak Ria Enes pun diundang untuk menghibur anak-anak Indonesia dengan lagu-lagu hits boneka Susan.

Dan presiden-presiden lainnya pun kerap hadir dalam perayaan Hari Anak Nasional. Namun sekarang hari anak nasional seolah tak bunyi. Ya, pilpres kali ini mampu menenggelamkan perayaan hari anak. Pilpres yang baru saja ditetapkan kemarin dengan Pak Jokowi sebagai pemenangnya mampu melupakan sejenak kesadaran kita bahwa hari ini adalah Hari Anak Nasional.

Masih banyak permasalahan anak-anak Indonesia. Salah satunya adalah akses pendidikan yang memiliki mutu baik. Kita mahfum bahwa anak-anak Indonesia, terutama yang jauh dari pusat pemerintahan, baik itu di pusat maupun di daerah. Selalu ada kepedihan jika mendengar berita televisi maupun media untuk sekedar bersekolah pun mereka kesulitan. Jarak yang cukup jauh, prasarana yang tak memadai membuat anak-anak Indonesia terkadang susah mengecap indahnya dunia pendidikan.

Belum lagi angkatan kerja belia. Mereka anak-anak yang terpaksa atau dipaksa menjadi pekerja dengan upah yang teramat murah. Tenaga mereka diperas justru di saat seharusnya mereka bermain dengan teman sebaya. Belum lagi adalah tentang gizi buruk untuk anak-anak Indonesia. Seharusnya mereka memiliki asupan gizi yang berkualitas. Namun apa daya, anak-anak Indonesia untuk sekedar minum susu segelas sehari, makan daging adalah sebuah kemewahan yang hanya bisa dinikmati saat lebaran.

Semoga dengan presiden baru, anak-anak Indonesia lebih diperhatikan. Biarkan mereka tumbuh dengan badan yang sehat, bermata cerah dan mampu meraih bahagia di usia emas pertumbuhannya karena bagaimanapun anak-anak adalah masa depan dari sebuah bangsa.

Semoga perayaan hari anak bukan sekedar seremonial acara tahunan. Semoga anak-anak Indonesia yang kurang beruntung ini lebih diperhatikan agar bangsa Indonesia tak kehilangan sejarah karena tak memperhatikan anak- anak. Selamat Hari Anak Nasional. Kejayaan sebuah bangsa berawal dari tumbuh kembangnya anak-anak. Salam damai Indonesia kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline