Lihat ke Halaman Asli

Topik Irawan

TERVERIFIKASI

Full Time Blogger

Perjalanan Malam Hari di Jalur Pantura

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14061893421435448968

[caption id="attachment_334947" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana mudik malam hari(dok pribadi)"][/caption]

Lebaran sebentar lagi, dan pulang kampung menjadi semacam keharusan, namun memang pesona berlebaran di kampung halaman sepertinya magnet yang membuat orang orang perantauan sejenak melupakan rutinitas dan memilih pulang kampung dengan beragam moda transportasi.

Ada yang memakai jasa penerbangan, kereta api, bis, mobil pribadi, truk, pick up, motor, dan bahkan bajaj pun menjadi pilihan untuk mudik. Semalam saya melaksanakan 'ritual' mudik, acara tiap tahun ini memang selalu mengasyikkan, dengan mengendarai motor, maka mudik pun dilakukan dan itu terjadi malam hari. Bekasi sebagai titik awal pemberangkatan, namun untuk para pemudik yang melewati pasar lama Cikarang harap berhati-hati, di ruas jalan itu kondisinya sungguh menyedihkan, banyak kubangan dan lubang di tengah jalan, para pemudik harap berhati hati.

Namun selepas Pasar Cikarang, kondisi jalan relatif bagus hingga perbatasan Karawang, memasuki jalan baru di daerah Karawang, mudiker yang menuju arah Cikampek harap berhati-hati karena kondisi jalan agak rapat oleh kendaraan roda dua, dan menjelang Kota Cikampek menuju Simpang arus mudik semakin memadat, motor pun harus berjalan di antara mobil dan truk, perlu kewaspadaan karena jalurnya sempit namun bisa dilewati motor.

Menjelang Subang, suasana ramai lancar, naik motor memang perlu ekstra hati-hati, mengingat roda dua memang rentan dengan kecelakaan karena harus menjaga keseimbangan. Waspada juga dengan arah pergerakan bis-bis malam yang melaju cukup kencang.

Dari pantauan semalam, banyak pemudik yang membawa barang bawaannya dengan tas punggung besar. Jelas ini akan membuat badan pegal. Disarankan jika mulai lelah, beristirahatlah di tempat-tempat yang telah disediakan, karena banyak sekali tempat itu di pinggir-pinggir jalan. Namun hati-hati dengan barang bawaan Anda atau beristirahatlah di SPBU atau masjid-masjid yang juga menyediakan tempat untuk sekedar berselonjor atau merebahkan badan.

Menjelang di daerah Indramayu, jalan tidak terlalu padat, motor pun bisa dipacu antara 80 hingga 100 km/jam, sesekali memang kita harus mendahului kendaraan di depan, maka siapkan lampu sein untuk penanda kalau kita ingin mendahului, menjelang waktu Shubuh telah tiba di antara wilayah Indramayu dan Cirebon, setelah beristirahat karena waktu sholat telah tiba, beberapa waktu kemudian matahari sudah terlihat di langit Kota Cirebon.

Suasana Cirebon di waktu pagi, relatif ramai lancar, hingga akhirnya pun perjalanan menuju kampung bernama Rajawetan bisa dituntaskan dengan selamat, untuk hari-hari mendatang kemungkinan arus puncak mudik diperkirakan antara hari Jum'at hingga Minggu, untuk para Kompasianer yang berniat pulang kampung, harap berhati-hati. Jaga jarak aman kendaraan Anda. Semoga mudik tahun ini menjadi lancar adanya, salam damai untuk semuanya. Salam Indonesia Raya, selamat menikmati sensasi mudik.

[caption id="attachment_334961" align="aligncenter" width="300" caption="Para pemudik yang memilih perjalanan malam hari(dok pribadi)"]

14061909871170314059

[/caption]

[caption id="attachment_334962" align="aligncenter" width="300" caption="Setelah lima jam bermotor ria di jalan,alhamdulillah nyampe juga(dok pribadi)"]

14061911341361251770

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline