Lihat ke Halaman Asli

Topik Irawan

TERVERIFIKASI

Full Time Blogger

Sinetron Indonesia, antara Benci dan Rindu

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di era tahun 80- 90 an,TVRI pernah menayangkan drama serial yang sampai saat kini pun masih layak untuk di kupas kembali,ada Losmen yang begitu melegenda,Dokter Sartika,Rumah Masa Depan,Jendela Rumah Kita,terus serial anak sekolah seperti ACI yang menceritakan kisah anak SMP yang tentu saja jauh berbeda dengan sinetron zaman kini yang juga bercerita tentang bocah bocah ABG dengan seragam mini,dan malah di sekolah jadi serigala pula.

Walau sinematografi di era tahun 80-90an tak sehebat sekarang,namun akting mereka begitu natural,dan yang jelas tidak kejar tayang sehingga peran mereka di setiap episode begitu pol,lugas dan juga begitu alami.Bandingkan dengan serbuan sinetron di semua saluran tivi,aktingnya nanggung,banyak mendapat cemoohaan dan juga ceritanya dibuat tak ada kata selesai,nerus hingga ratusan episode.

Namun faktanya sinetron Indonesia selalu memiliki rating tinggi,dan ditaruh di jam prime time,jam seksi untuk mendulang iklan,ini berarti sebenarnya penonton Indonesia memang senang dan meminati sinetron sinetron yang katanya menjual mimpi,temanya hampir serupa,gambaran tentang keluarga yang kaya raya,mobil mewah dan pemerannya pun cantik cantik,ganteng dan juga dicitrakan sebagai orang yang bonafid.

Inikah gambaran ideal yang diinginkan keluarga di Indonesia?Kaya raya,dan hidupnya penuh kemewahan,sinetron sinetron itu hadir di layar kaca keluarga Indonesia,baik di pedesaan maupun perkotaan,maka sinetron Indonesia pun dicintai juga dibenci,ini fakta yang tak bisa dibantahkan,maka sinetron sinetron yang diproduksi pun akan terus ada karena memang realitanya sebagaian besar masyarakat Indonesia butuh tontonan seperti itu.

Ada juga yang tak suka dengan gaya sinetron Indonesia,mereka menyebutnya sebagai penjual mimpi,adegan kadang tak berlogika,namun memang itulah kenyataannya,benci dan rindu seolah menjadi bagian dari sinetron di televisi nasional kita.Sedang ingin menonton lagi drama ala TVRI dulu,di saat tema sinetron tak seribet sekarang,namun kita begitu menikmatinya,kangen dengan akting WD Muchtar dan Dede Yusuf di Jendela Rumah Kita,rindu dengan akting Dedi Soetomo dan Aminah Cendrakasih di Rumah Masa Depan.

Dulu senang sekali dengan akting Dewi Yull di Dokter Sartika,'kemewahan' yang terlihat cuma saat ia menaiki mobil kijang saat bertugas menjadi dokter,kangen aksi Agyl Syahrir dan Diah Ekowati Utomo pemeran Amir dan Cici di ACI,anak sekolah yang begitu natural,tentu saja sangat jauh berbeda dengan sinetron Ganteng Ganteng Serigala yang juga bertema sekolah namun entah sekolah dimana,seragamnya pun bukan putih abu abu sebagaimana standar seragam anak SMA.

Benci namun rindu,mungkin itulah gambaran sinetron Indonesia,mau dibilang benci,kok ya banyak yang nonton pula sinetron sinetron ini,mau di bilang rindu,ih kok apa iya merindukan sinetron?Bingung ah lebih baik ngompasiana aja,hehehehe.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline