Lihat ke Halaman Asli

Topik Irawan

TERVERIFIKASI

Full Time Blogger

Memaksimalkan Event 'Visit Indonesia Year Hingga Wonderful Indonesia'

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Indonesia tertinggal di sektor parawisata oleh Singapura, Malaysia dan Thailand? masa sih?Apa Iya? Yang benar saja? itulah pertanyaan yang berputar di kepala ini, apa  iya kita kalah oleh negara'sekepel' macam Singapura, masa keok ama Malaysia yang nggak bagus bagus amat bentang budaya dan alamnya, kalah jauh dengan Thailand yang apa saja jadi duit di sektor pariwisata, ada apa dengan Indonesia tercinta? Ada apa dengan Indonesia?

Semua ragam potensi ada di negeri ini. Mulai dari keragaman budaya, bahasa, agama, istiadat, dan juga kuliner yang mengggugah selera, kuliner yang seru hingga yang ekstrim ada di Indonesia, namun soal kunjungan wisata eit nanti dulu mas bro, kunjungan wisatawan mancanegara ternyata kalah jauh dengan negara negara tetangga.

Di zaman Orde Baru saat saya masih duduk di bangku SLTA, saat itu sedang gencar gencarnya istilah Visit Indonesia Year, kalau tidak salah tahun 1991 deh, dengan logo badak memakai payung dan tagline Sapta Pesona, dunia pariwisata Indonesia mencoba bergeliat, tak hanya Bali dan  Jogja yang menjadi terkenal, karena potensi wisata Indonesia sangat banyak, namun saat itu tak ada nama Raja Ampat , walau rezim Orba terkenal refresif namun dunia pariwisata Indonesia menemukan titik balik dan kunjungan wisatawan Indonesia pun mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Namun kondisi perpolitikan tanah air di penghujung akhir dekade 90an ternyata mempengaruhi kunjugan wisatawan, belumlagi beberapa teror bom membuat dunia pariwisata lesu darah, namun beruntung Indonesia tak patah arah dan sektor pariwisata tetaplah menjadi tambang emas untuk perolehan devisa negara.

Tahun 1999 negara jiran  kita Malaysia membuat tagline pariwisata dengan nama Truly Malaysia, iklannya pun menggempur  televisi lokal Indonesia,'keragaman' etnis di Malaysia di tonjolkan, padahal etnis di negara mereka cuma berkisar Melayu, India, Tionghoa dan Dayak di Malaysia Barat, bandingkan jika dengan Indonesia yang mempunyai ratusan etnik, namun dengan teknik promosi jor joran terstruktur dan massif akhirnya Malaysia mampu mendongkrak wisatawan hingga jutaan orang, ada kerja keras disana, kesungguhan dan juga disiplin tinggi. Konon Truly Asia adalah promosi terkuat yang pernah dilakukan oleh sebuah negara untuk memajukan pariwisatanya.

Dan tagline Indonesia dulu adalah Visit Indonesia Year namun pada akhirnya kita harus mengakui bahwa di kurun 1991 hingga 2009 wisatawan yang berkunjung ke Indonesia belum sebesar Malaysia, sebagai perbandingan dari beberapa data yang saya brosing, untuk tahun 2009, Malaysia mencatatkan wisatawan yang berkunjung ke negara itu sebesar 26 juta,di susul oleh Thailand dengan 14 juta wisatawan, Singapura 6 juta dan negara kita di kisaran 4 juta, di tahun itu pula tagline pariwsata Indonesia berganti nama menjadi Wonderful Indonesia.

Dengan tagline baru bernama Wonderful Indonesia memang ada kenaikan jumlah pengunjung, di tahun 2010 jumlah wisatawan yang melancong ke Indonesia meningkat menjadi 7 jutaan wisatawan, dan di tahun 2013 jumlah wisatawan meningkat kembali di angka 8,8 juta, namun wisatawan ke Malaysia pun konon kabarnya bisa mencapai 28 jutaan,bahkan Indonesia tak mampu berada di setengah angka wisatawan yang berkunjung ke Malaysia.

Dan untuk memaksimalkan Wonderful Indonesia memang kita harus bergiat terus, dan sudah saatnya Kementerian Pariwisata memperkuat apa itu Wonderful Indonesia,ya jangan sampai banyaknya wisata di Indonesia malah kita sulit mendefinisikan Wonderful Indonesia,menurut saya harus ada ikon yang kuat dan di tonjolkan dengan brand yang kita maksimalkan habis, contoh misalnya kita akan menonjolkan ikon seperti Raja Ampat maka destinisi ke Raja Ampat lebih di permudah dan juga selain itu kita menyiapkan tujuan wisata yang tipikalnya hampir sama dengan Raja Ampat sebagai sektor penunjang atau pendamping  Raja Ampat.

Konsepnya seperti kita menulis di sebuah blog, blog akan ramai dikunjungi apabila ada kolom related post, sebuah artikel yang merujuk ke artikel lainnya, yang memiliki kemiripan artikel namun pada dasarnya artikel tersebut semakin memperbanyak kunjungan ke blog kita, mungkin konsep seperti itu bisa dijadikan amsal untuk memacu wisatawan menuju ke Indonesia.

Wonderful Indonesia harus memiliki lekatan ingatan yang kuat sehingga para wisatawan mancanegara akan merasa kangen, dan terus berkunjung ke Indonesia, dengan beragamnya budaya, bahasa, dan keunikan pariwisata Indonesia yang bejibun jangan membuat kita kebingungan menentukan arah tujuan yang ingin di capai, dan penonjolan kekhasan yang terus diupayakan sehingga pariwisata Indonesia semakin melegenda.

Pada dasarnya memang Indonesia itu mempesona sekali,dan tidaklah mustahil di satu ketika jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia akan menemukan titik momentumnya, dan sekarang pun kita sedang bergiat untuk melakukan penetrasi agar wisatawan mampu menjejakan kaki ke nusantara, lewat Wonderful Indonesialah pintu itu dibuka, dan target hingga tahun 2019,paling tidak 20 juta wisatawan bisa di raih, memang butuh kerja keras. dedikasi tinggi dan tentu saja promosi yang cerdas agar dunia pariwisata kita semakin dikenal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline