Lihat ke Halaman Asli

Topik Irawan

TERVERIFIKASI

Full Time Blogger

One Room: Rising Star Seven Music dalam Komersialisasi Lagu di Era Digital

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1425161948671936119

[caption id="attachment_370964" align="aligncenter" width="300" caption="Mas Angga dari Seven Music di acara Ngulik Meet The Labels(dok pribadi)"][/caption]

Ngulik kali ini menampilkan One Room, sebuah grup band dari Seven Music yang akan berbicara tentang komersialisasi lagu, dan saatnya tiba di hari Jum'at tanggal  27 Februari 2015, maka ruang studio Kompasiana pun menjadi tempat dari acara ngulik ini, hadir di depan kompasianer seorang lelaki ramah bernama Agung Lingga Aghastya M namun lebih akrab di sebut Mas Angga, dari beliaulah akhirnya saya dan juga kompasianer lainnya jadi tahu tentang kiat komersialisasi sebuah lagu, ada juga bintang baru yang mulai bersinar di blantika musik tanah air, mereka adalah One Room yang mempunyai single andalan berjudul Pergilah yang terdengar easy listening.

Di sore itu Mas Angga membagi ilmu musiknya terutama tentang komersialisasi sebuah lagu agar dapat diterima oleh pecinta musik, sebuah perbincangan hangat di sore hari dan membuat kita tahu tentang seluk beluk dari komersialisasi lagu dan mengapa harus dilakukan sebuah komersialisasi lagu itu sendiri.

Dalam perbincangannya, Mas Angga menyebutkan bahwa di era sekarang memanfaatkan teknologi internet menjadi salah satu bagian penting untuk sebuah upaya komersialisasi lagu, dengan pengguna internet di Indonesia yang mempunyai angka di kisaran 25 juta orang yang mengakses internet, maka selayaknya memang upaya ini dilakukan, jika dari dua puluh lima juta ini satu persennya saja itu cukup bagus untuk sebuah komersialisasi lagu, dan yang tak bisa dikesampingkan adalah hadirnya You Tube, hampir 70 % You Tube mampu mendongkrak komersialisasi lagu dan ini memang harus benar benar di optimalkan.

Selain internet, komersialisasi juga dilakukan di radio radio, dengan sebaran radio yang berada di tanah air dengan jumlah yang signifikan, apalagi dibantu dengan musikalitas serta potensial hits dan juga trend lagu, maka radio pun memiliki amunisi mumpuni yang mampu menghantarkan sebuah lagu menjadi meledak, radio bagian penting dari sebuah mata rantai dari komersialisasi sebuah lagu, apalagi memang radio media yang nggak ribet, cukup dengarkan maka kita pun bisa menikmati siaran radio, apalagi diperkotaan, saat jalanan macet maka orang orang pun akan mencari channel radio yang memang terpasang di mobil, sebuah pemasaran yang ciamik menurut saya.

Dan sosial media pun merupakan jaring efektif untuk sebuah komersialisasi lagu, mengoptimalkan fungsi sosial media yang begitu banyak seperti Facebook, Twitter,Path atau Instagram merupakan hal yang tidak ditabukan, apalagi era sekarang memang memungkinkan untuk melakukan hal tersebut, ada banyak cara yang dilakukan dan salah satunya adalah melakukannya di sosial media.

Ngulik kali ini memang terasa seru banget deh, hal hwal komersialisasi lagu dibedah dan tentu saja ini membuat saya dan juga kompasianer yang hadir mendapat ilmu baru tentang khazanah musik tanah air dari para penggiat musik langsung dari musiknya, One Room yang memiliki single andalannya yang bertitel Pergilah, sangat komunikatif dalam acara Ngulik ini, mereka memaparkan bahwa komersialisasi lagu pun dapat di optimalkan di panggung saat mereka berada dipanggung, dan untuk itu biasanya One Room tampil total di panggung dengan menampilkan hal yang terbaik serta keunikan yang melekat sehingga aksi mereka tak mudah untuk di lupakan.

Selain hal hal yang disebutkan diatas, untuk komersialisasi lagu bisa di mungkinkan dengan adanya Ring Back Tones, walau sempat mengalami sesi disebut oleh Mas Angga sebagai sesi kehacuran RBT di medio Oktober 2011, kini RBT pun mulai perlahan lahan menjadi sinergi dan kekuatan untuk melejitkan sebuah lagu dan juga grup Bandnya. One Room yang memilih genre rockn roll ini pun telah mempunyai RBT, sebuah langkah brilian untuk bertahan di industri musik tanah air.

Sebagai jebolan Meet The Labels 2013, One Room memiliki sebuah keunikan dalam bermusik, dan saat  performance secara live, ternyata kemampuan musikalitas mereka jempolan, tak heran jika akhirnya mereka di pinang oleh label sebesar Seven Music, para kompasianer bergoyang dan menikmati olahan musik mereka yang terdengar easy listening, dan ini adalah khas banget yang membuat mereka berbeda dengan para pendatang di arena musik tanah air.

[caption id="attachment_370965" align="aligncenter" width="300" caption="Live Performance One Room yang nendang abis bro(dok pribadi)"]

1425167343207757288

[/caption]

Saya pribadi merasa terhibur dengan penampilan One Room ini, mereka memainkan musik yang berbeda namun tetap terdengar enak di kuping, dan dengan melihat mereka tampil, ini merupakan hal yang menarik bagi industri tanah air, apalagi mereka bernaung di label sebesar Seven Music yang dikenal sebagai 'rumah nyaman' bagi berbagai talenta musik dengan latar belakang yang bervariasi, mulai dari genre Pop urban-Jazz, Reggae, Hip Hop, Pop Punk, Electronic dance hingga Rock, Seven Music yang didirikan oleh Yan Gunawan dan Wawan AEC di tahun 2009 sangat mendukung talenta talenta berkualitas dan ini sungguh layak mendapat apresiasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline