Lihat ke Halaman Asli

Her Wanto

Abstrak

Saatnya Nabung Air dengan Sumur Resapan

Diperbarui: 31 Oktober 2020   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Pembuatan sumur resapan di Desa Parereja

Sebaik-baiknya manusia adalah yang berfikir untuk kebermanfaatan umat. 

Musim kemarau telah berlalu, kini sudah datang musim penghujan, dimana pasti pasokan air akan sangat banyak dari hulu ke hilir. 

Bila saat musim kemarau kita kekurangan air, sumber air tanah menipis, bahkan disebagian wilayah sangat kekurangan. Desa Parereja kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes merupakan desa yang sebagian wilayahnya susah ditemukan sumber air. 

Maka bagaimana caranya agar kebutuhan akan air bisa terpenuhi di semua wilayah desa.

Studi banding

Berawal dari studi banding di daerah Cibinong Bogor di tahun 2018, Pemerintah Desa, lembaga desa (BPD dan LPM), Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), Kader Kesehatan dan PKK Desa Parereja. Dengan visi dan misi yang jelas dalam melakukan studi banding, dengan dua agenda yaitu belajar tentang pengolahan sampah dan belajar tentang sumur resapan.

Melihat geografis yang hampir sama tempat yang dikunjungi membuat Parereja yakin bisa melakukannya. Semua tim belajar dengan seksama dan antusiasme. 

Sumur Resapan dan Biopori

Istilah itu pertama didapat memang sangat membingungkan, Nabung air. Sang narasumber yang kebetulan beliau asli  Brebes tapi lama di Cibinong, mengatakan bahwa disamping kita harus melakukan penanaman pohon, ada juga cara yang baik untuk menabung air yaitu sumur resapan dan biopori.

Secara mekanisme hampir sama konsepnya antara sumur resapan dengan biopori, bedanya kalau sumur itu biasanya lebar dan dalam, tapi kalau biopori cuma menggunakan paralon. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline