Beberapa kegiatan yang lazimnya dilaksanakan saat Lebaran Idul Fitri seperti Sholat Ied, Silahturahmi tatap muka, mudik, makan bersama, Halal Bi Halal dan lainnya, tidak dilakukan karena mengingat Indonesia masih dalam masa pandemi. Himbauan Social atau Physical Distancing lambat laun didengar dan dilaksanakan oleh masyarakat, walaupun masih banyak yang melanggarnya. Tapi setidaknya itu sangat terlihat pada perayaan Hari Kemenangan Umat Islam, yaitu Idul Fitri.
Pemerintah mengadakan rapat dengan tokoh agama mengenai protokol penanganan Covid-19 saat lebaran. Beberapa hasilnya adalah tidak mengadakan sholat Ied dalam jumlah besar (sholat Ied dengan protokol ketat), silahturahmi virtual alias jarak jauh dengan menggunakan telepon, tidak boleh mengadakan Halal Bi Halal dan lainnya
Ditulisan kemarin dengan judul Terpaksa Pasang Tulisan Tidak Terima Tamu, dipasang Depan Rumah. Mengulas bagaimana silahturahmi yang biasanya tatap muka atau saling mengunjungi tapi sekarang tidak diperkenankan. Sekarang yang ramai lagi, tidak boleh mengadakan kegiatan Halal Bi Halal karena berpotensi mengumpulkan masa dalam jumlah banyak.
Penulis sendiri biasanya ditahun-tahun sebelumnya, banyak sekali menerima undangan makan bersama dan Halal Bi Halal, tapi tahun ini tidak ada. Sebagian anak muda mungkin banyak yang kecewa, karena ini adalah momen yang sangat dinantikan tiap tahunnya. Bagaimana tidak di momen yang biasanya berkumpul masa dalam jumlah banyak ini, bagi kaula muda ada yang mendapatkan cintanya diajang tersebut.
Halal Bi halal biasanya menjadi ajang saling kenal dan bahkan sebagai ajang menemukan jodoh, dan itu terjadi bagi sebagian orang. Anak muda yang malu keluar rumah dihari-hari biasa, tapi saat Halal Bi Halal mereka seperti menemukan semangat atau kekuatan kuat untuk bergabung. Banyak si cantik dan si ganteng yang mulai berkenalan diajang tersebut. Maka momen itu yang paling dinantikan oleh kaum muda.
Tapi tahun ini mereka harus melapangkan dada, tidak menggelar acara tersebut. Pandemi memang merubah semua kebiasaan yang ada, tapi mari kita ambil hikmah dibalik semua ini. Mungkin ini saatnya semua orang melek teknologi, siapa yang bisa menyesuaikan diri maka dialah pemenangnya. Mari kita semua mulai belajar agar silahturahmi kita tetap bisa berjalan walaupun berjauhan.
Tak lupa penulis selalu mengingatkan tetap di rumah saja, jaga jarak aman, pakai masker saat keluar rumah, makan-makanan bergizi, cuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan banyak orang. Semoga kita semua selamat dan bisa berjumpa kembali lebaran tahun berikutnya. Amiin
KBC-04
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H