Semangat pagi sahabat Kompasiana. Hari ke enam Ramadhan sudah kita lalui, masih 24 hari lagi yang harus umat Islam lalui hingga Lebaran datang. Maka menjaga kesehatan dan pola makan sangat penting. Jangan sampai waktu yang tersisa kita tidak dapat melanjutkan ibadah puasa, gara-gara salah konsumsi baik saat santap sahur maupun saat buka puasa.
Penulis ingin mengulas pola santap sahur yang bisa membuat kita tahan lapar dan dahaga saat siang hari. Banyak orang berpikir kalau makan makanan yang bersantan dan makanan berlemak serta berkalori saat sahur itu mengenyangkan dan akan bertahan sampai bedug Maghrib tiba. Tapi ternyata itu semua salah. Justru makan bersantan itu mengandung kolesterol tinggi yang memicu. Dan makanan bersantan akan banyak menghasilkan minyak yang akhirnya akan tertinggal di tenggorokan, akhirnya saat siang tiba kita akan cepat haus dan lapar.
Makanan bersantan juga akan memicu asam lambung menjadi meningkat, yang akhirnya banyak orang yang santap sahur menggunakan makanan bersantan, siangnya dia akan kesakitan perutnya. Asam lambung meningkat akan memicu gejala sakit maag. Maka anjuran penulis jangan sekali-kali mencoba makan sahur dengan makanan bersantan, itu sangat beresiko.
Anjuran penulis saat makan sahur :
1. Makan makanan yang berserat
Perbanyak makanan yang berserat seperti makan sayur mayur dan buah-buahan. Itu sangat bagus dan saat siang perut tidak terasa terlalu lapar dan dahaga.
2. Makan makanan yang berprotein tinggi
Makan makanan yang berprotein tinggi sangat bagus. Itu akan sangat membantu kita dalam pembakaran makanan saat santap sahur. Karena makanan yang kita konsumsi biasanya akan habis saat enam jam. Semua makanan sudah bersih di lambung.
3. Minum air putih hangat
Pola minum juga tidak kalah pentingnya seperti pola makan. Maka minum air putih 2 gelas saat buka. 3 gelas sehabis taraweh dan 2 gelas saat sahur.
Tapi yang lebih penting adalah saat sahur adalah minum air putih hangat menjelang sahur berakhir. Minum air putih hangat saat terakhir sangat bagus. Karena membersihkan sisa-sisa minyak atau makanan berlemak Yanga ada di tenggorokan kita. Penulis sudah mencobanya sendiri. Saat siang benar-benar tidak merasa dahaga dan lapar.