Merabaknya virus corona yang sedang melanda dunia saat ini telah membuat perubahan di berbagai sektor kehidupan masyarakat. Penyebaran virus yang tidak hanya di kota kota besar tetapi sudah menyebar diberbagai daerah di Indonesia membuat kepanikan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
sektor pertanian juga tidak luput dari dampak dari mewabahnya virus corona ini. Disebagian besar daerah pertanian di Sumatera Barat telah merasakan dampak dari penyebaran virus corona ini, dimulai dari hasil panen yang sepi pelanggan, harga yang turun sangat drastis dan kondisi para petani yang sudah mulai panik dengan kondisi saat sekarang. Himbauan untuk tetap dirumah juga tidak bisa diindahkan oleh para petani, hal ini disebabkan karna bertanilah mata pencaharian mereka sejak dahulunya.
Beberapa wilayah pertanian di Sumatera Barat yang sempat disurvey, memang terjadi penurunan pemesanan hasil panen dari pasar yang sangat drastis hal ini disebabkan mulai sepinya pasar dan pelanggan, tetapi masih ada juga daerah yang petani masih merasakan kondisi normal seperti sebelum datangnya wabah corona ini namun mereka masih merasa was-was ditengah wabah virus corona ini.
Pengusaha bawang di Alahan panjang yaitu Uda Yuliandra Pratama SP mengatakan bahwa para petani didaerah alahan panjang masih melaksanakan aktifitas bertani seperti biasa namun hanya kebanyakan petani juga merasakan panik dengan informasi virus corona yang tersebar, dilihat dari hasil penjualan panen masih belum berdampak besar, hal ini disebabkan masih panen dalam jumlah sedikit dan permintaan pasar yang belum berkurang, tetapi kekhawatiran tetap melanda petani jika pasar sepi nantinya saat datangnya musim panen besar.
Widya Erja,SP sebagai Penyuluh Pertanian di BPP Batusangkar, Sumatera Barat juga menyampaikan berbagai keluhan petani dilapangan atau dipasar, baik keluhan berupa sepinya pembeli, sulitnya menjual hasil panen, sampai kepada krisis ekonomi pada petani di Batusangkar, dan petani juga takut kepada para perantau yang pulang dan tidak mengisolasikan diri mereka tetapi malah langsung ke sawah dan berinteraksi dengan para petani.
Namun ditengah kondisi ini penyuluh tetap memberikan edukasi mengenai SOP dalam melakukan pekerjaan ditengah wabahnya virus corona ini.
Di tempat terpisah, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan, Edy Purnawan meyampaikan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus berkoordinasi memastikan pertanaman berjalan aman dan lancar terutama dari berbagai kondisi yang bisa mengakibatkan terganggunya kondisi pertanaman seperti salah satunya mengantisipasi terjadinya serangan OPT.
"Hal ini sesuai arahan Bapak Dirjen Tanaman Pangan Suwandi untuk memastikan masa panen seperti yang terjadi saat ini dapat berjalan baik dan lancar dan hasilnya pun bagus," ujar Edy Purnawan.
Beberapa harapan petani di Sumatera Barat ini ditengah wabahnya virus corona ini adalah tetap dapat melaksanakan aktifitas bertani seperti biasanya dan selalu mendapat edukasi dari berbagai instansi mengenai wabah virus corona dan penanganan dalam mengurangi penyebaran virus ini, dan para petani menginginkan untuk diadakan pos pos penanganan virus corona di setiap desa-desa yang mereka tempati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H