Lihat ke Halaman Asli

Sosok Ali Dalam Menyelesaikan Krisis Air Menuju Kemandirian Masyarakat

Diperbarui: 30 Juni 2024   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pixabay.com

Di dalam sebuah desa yang cukup terpencil dengan terlindungi oleh hutan belantara di sekelilingnya. Walaupun demikian desa tersebut ditinggali oleh cukup banyak masyarakat di dalamnya. Salah satu masyarakat yang tinggal berupa seorang anak kecil yang memiliki nama Ali. Ali dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai seseorang anak yang selalu ceria walaupun kondisi hidup sangatlah sederhana bersama dengan keluarganya. 

Rumah keluarga Ali terletak di pinggi desa yang dilengkapi oleh sebuah sumur kecil sebagai sumber air utama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ali juga sangat sering sekali membantu orang tuanya mengambil air dari sumur tersebut. Walaupun dekat dari rumah tetapi untuk sampai ke sumur tersebut harus melewati jalan setapak yang berbatu.

Keluarga Ali juga hidup dengan pola kehidupan yang bisa dibilang sangat sederhana namun selalu penuh dengan kehangatan didalamnya. Meskipun keluarga Ali tidak memiliki banyak harta tetapi setiap anggota keluarga akan selalu merasakan cinta sampai kepedulian yang melimpah antar anggota keluarga. Namun demikian untuk urusan kebutuhan air bersih keluarga Ali harus berbagi dengan masyarakat di desa tersebut pada sumur air yang kecil.

Sudah sejak lama kehidupan keluarga Ali nyaman tanpa adanya rintangan yang mengampiri walaupun tidak mewah seperti keluarga lainnya. Namun pada saat itu secara spesifik saat musim kemarau yang terjadi cukup panjang tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Kemarau yang panjang tersebut membuat sumur kecil yang biasa diandalkan mulai mengering. 

Bahkan jika ada air di dalam sumur tersebut nyatanya tidak mampu memenuhi aktivitas masyarakat di desa. Sehingga ketika air yang sedikit tersebut ada di sumur membuat masyarakat harus rebutan. Ditengah rebutan tersebut sudah pasti dampak kurang baik dapat dirasakan seperti terkena sikut orang lain yang akhirnya membuat memar sampai luka. Luka sampai darah keluar dari dalam tubuh juga turut dirasakan Ali ketika sedang berebut air bersih di sumur kecil.

Ali, keluarganya, dan masyarakat pastinya merasa kebingungan yang luar biasa dalam menghadapi krisis air yang semakin memburuk. Mereka secara terpaksa harus mengatur penggunaan air dengan sangat bijak tanpa terbuang percuma sedikit pun. Penggunaan air tersebut dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sampai hujan turun agar sumur kembali terisi. 

Meskipun kondisi sangat sulit dengan dibeberapa kali dipenuhi ketegangan karena saling berlomba-lomba mendapatkan air. Nyatanya Ali masih mampu mempertahankan sikap optimisnya. 

Dimana Ali sangat yakin melalui ketekunan dikombinasikan dengan kesabaran maka suatu hari nanti akan berubah menjadi lebih baik seperti yang selalu diajarkan oleh ayahnya. Pesan tentang harapan sampai ketabahan yang selalu ditanamkan oleh ayahnya kepada dirinya menjadi pendorong utama baginya untuk selalu tetap tegar dalam menghadapi berbagai tantangan hidup yang sulit.

Sumber: pixabay.com

Ketika sedang meraskaan kondisi krisis air yang semakin parah tiba-tiba saja ayah Ali jatuh sakit. Saat sang ayah jatuh sakit pastinya setiap anggota keluarga merasa terkejut sekaligus cemas. Hal tersebut karena untuk dapat melakukan penyembuhan sang ayah membutuhkan perawatan medis dengan banyak air bersih. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline