Lihat ke Halaman Asli

Bangkitnya Masyarakat Indonesia Melalui Sifat Nilai Pancasila Saat Pandemik

Diperbarui: 24 Desember 2022   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila merupakan sebuah hal yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia karena dijadikan sebagai dasar negara. Arti dasar negara di Pancasila menandakan bahwa segala tatanan kehidupan sampai penyelenggaraan negara selalu mengacu kepada nilai-nilai Pancasila. Ketika diuraikan secara lengkap pemaparan nilai-nilai Pancasila terdiri lima contoh seperti pada sila ketiga berbunyi "Persatuan Indonesia".

Untuk dapat merealisasikan sila ketiga tersebut nyatanya tidaklah mudah. Ada banyak sekali faktor-faktor yang mengambatnya salah satu contohnya dengan menunggani akan sebuah pandemik yang terjadi. Di Indonesia sampai saat ini masih terjadi pandemik yang disebabkan oleh sebuah virus Corona. Berdasarkan laporan dari Satgas Penanganan Covid-19 pada tanggal 23 Desember 2022 kasus aktif menyentuh angka 21.207 kasus. Secara total maka jumlah kasus yang terjadi sudah mencapai angka 6,71 juta kasus. Dari banyaknya kasus tersebut 6,53 juta sudah dinyatakan sembuh dan 160,51 ribu orang dinyatakan meninggal.

Dampak yang diberikan pandemik Corona tidak hanya dapat terlihat secara permukaan yaitu pada jumlah kasus yang terjadi tetapi lebih dalam lagi. Kedalaman dampak yang diberikan kini lebih terjal karena adanya bayangan hitam yang selalu mengikuti pada kebijakan yang diterapkan. Tujuan dari penerapan kebijakan tersebut untuk menekan terjadinya penyebaran virus Corona antar individu pada masyarakat dengan cara pembatasan aktifitas di luar ruangan. Bayangan hitam dari penerapan kebijakan tersebut membuat terjadi kelumpuhan roda ekonomi masyarakat. Sehingga mau tidak mau kini banyak terjadi PHK yang diakibatkan tempat bekerja tidak mampu membayar para pegawai.

Padahal saat sedang pandemik terjadi kebutuhan masyarakat sedang tinggi tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari tetapi kebutuhan kesehatan untuk mencegah terinfeksi. Dengan tidak adanya pendapatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang tinggi akan sangat sulit. Apabila secara dominan masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan yang tinggi tersebut maka secara perlahan-lahan akan Indonesia akan hancur karena pandemik. Tentunya untuk mencegah kehancuran tersebut dibutuhkan penerapan nilai Pancasila khususnya sifat gotong royong.

Sampai saat ini sudah banyak sekali sifat gotong royong dalam hal membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari yang komplek. Bantuan yang diberikan sangat beragam dari mulai bantuan tunai, makanan, sampai obat-obatan. Salah satu penerima bantuan dari Kementerian Sosial melalui Balai Handayani seseorang kakek usia 76 tahun bernama Mbah Adi. Bantuan yang diberikan berupa sepeda baru. Pemberian sepeda tersebut untuk dapat menghemat tenaga dalam perjalanan pulang pergi sehingga tenaga dapat diahlikan untuk kegiatan mengelola sawah. Bantuan yang tentunya menjadi angin segar bagi masyarakat untuk dapat bertahan hidup ditengah tingginya kebutuhan hidup saat pandemik.

Sumber tulisan-gambar:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline