Meski memiliki plot yang agak rumit untuk penonton seperti saya, film-film The Matrix selalu mendapat sambutan oleh mereka yang gemar akan science fiction action film. Trilogi yang sudah beredar: The Matrix (1999), The Matrix Reloaded (2003) dan The Matrix Revolutions (2003) masing-masing dari film tersebut menurut saya memiliki orisinalitas pada aspek tertentu.
The Matrix mempopulerkan istilah bullet time, merekam adegan aksi dalam gerakan lambat sementara kamera tampak bergerak dengan kecepatan normal. Ini mungkin bisa kita praktekan tapi dengan syarat menggunakan minimal 30 kamera DSLR dengan merek dan type yang sama. Kita melakukan satu aksi dalam lingkaran yang dibentuk kamera-kamera yang secara bersamaan merekam gambar. Kurang lebih begitu cara kerjanya. Film ini mendapat piala Oscar untuk empat kategori: Best Visual Effects, Best Film Editing, Best Sound dan Best Sound Editing.
The Matrix Reloaded mengenalkan pada penonton karakter unik The Twins. Meski adegan kejar-kejaran di jalan tol cukup menarik, tapi munculnya tokoh kembar ini lebih segar di mata saya. Make-up dan kostumnya nyentrik.
Sementara The Matrix Revolutions menyuguhkan efek kloning yang cukup rumit.
The Matrix: Resurrections dijadwalkan tayang di bioskop pada Desember 2021 setelah mengalami penundaan gara-gara pandemi yang seharusnya sudah bisa ditonton pada bulan Mei yang lalu. Tidak seperti tiga judul pendahulunya dimana The Wachowskis (sebutan untuk duo Lana Wachowski, sebelumnya bernama Larry Wachowski, dan Lilly Wachowski, sebelumnya bernama Andy Wachowski) duduk di kursi sutradara, The Matrix: Resurrections akan disutradarai oleh Lana Wachowski seorang diri.
Trailer The Matrix: Resurrections belum nongol di Youtube saat artikel ini ditulis. Tapi konon kabarnya alurnya akan menceritakan bahwa Neo (Keanu Reeves) bakal kehilangan ingatan akan peristiwa-peristiwa yang sudah dialaminya, juga perkenalan dirinya dengan Trinity (Carrie-Anne Moss). Yahya Abdul-Mateen II (terakhir bisa disaksikan aktingnya sebagai Black Manta di Aquaman) juga dikabarkan akan memainkan inkarnasi Morpheus.
Hal yang membuat saya menunggu-nunggu film yang diminati banyak orang adalah ide-ide segar apa yang akan ditawarkan para sineasnya. Semoga saja The Matrix: Resurrections tidak membuat kecewa saya seperti film-film sebelumnya seperti Bound (1996), Cloud Atlas (2012) dan Jupiter Ascending (2015).
---oOo---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H