Lihat ke Halaman Asli

Esokkan Masih Ada

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kami baru saja bercerita tentang perubahan, ku pikir aku tak tau apa yang ada diotakku saat itu, sambil menarik bantal dikepala coba me-review kembali saat diskusi yang tadi menjadi-jadi. dimulai dari bercerita tentang kemiskinan dan kelaparan yang ada di perkotaan, pertanyaan kreatifnya kenapa ada di perkotaan. kata beni itu potret terdekat yang bisa didapat secara "live", karena kami hidup dikota dan setiap saat merasakan itu. menurutnya kemiskinan itu adalah kebutuhan. nah lo...apalagi itu, kemudian kelaparan adalah gaya hidup, wah tambah pusing kepalaku mencoba mengingat semua yang kami bicarakan tadi, ahhhh....sudahlah pengaruh wine ini membuatku tak bersemangat untuk mencari kerangka berfikir mereka, ditambah mengantuk pula....kuhempaskan kepalaku dengan lembut  dibantal empuk ini...sambil bergumam ..."esokkann masih ada..."

(sekayu, besok 9 april 2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline