Lihat ke Halaman Asli

Anton Kapitan

Seorang pegiat pendidikan yang menyukai diskusi dan debat

Bersama Pak Mendikbud Menuju Pendidikan Integratif yang Aktualitatif

Diperbarui: 25 Oktober 2019   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: cnn indonesia

Satu perbincangan yang hangat di medsos pasca pelantikan anggota Kabinet Indonesia Maju, (selanjutnya disingkat KIM) adalah figure Menteri Pendidikan, Mas Nadiem Makarim. 

Perbincangan itu hangat karena dibingkai keterkejutan netizen, juga masyarakat Indonesia atas pengangkatan Mas Nadiem yang adalah bos Gojek menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan. 

Bagaimana mungkin mas Nadiem yang hari-harinya sibuk dengan PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa Gojek harus menjadi pengendali dapur pemanusiaan manusia Indonesia, yang menjadi syarat utama untuk mencapai   impian bersama, Indonesia maju?

Lebih lanjut dilihat background akademiknya, mas nadiem lulusan luar negeri tapi yang tidak langsung berkaitan dengan dunia pendidikan. Beliau fokus studi Hubungan International hingga meraih gelar BA Bachelor of Arts) dan  master untuk bidang Business Administration (Administrasi Bisnis). 

Quo vadis Pendidkan Indonesia dan sejauhmana kualitas out put Pendidikan di tangan sang diplomat dan businessman yang praktisnya sekarang adalah pendiri dan CEO Gojek?

Beragam jawaban yang diungkapkan netizen. Ada yang bermuatan positif dan begitu optimis. Ada pula yang bernada negatif dan pesimis memandang wajah pendidikan Indonesia di hari esok. 

Saya awalnya agak pesimis, tapi setelah mendengar pidato dan pernyataan beliau dalam moment sertijab, rasa optimis saya pun bangkit dan saya PD untuk mengatakan, akan segera tiba musim semi untuk pendidikan Indonesia dalam genggaman Mas Nadiem. Bahkan saya tidak keberatan untuk mengatakan, Pendidikan Integratif dan Aktualitatif akan bersemi dalam lima tahun ini.

Sejauh mengikuti sambutan beliau dalam sertijab-nya, juga pernyataan beliau kepada wartawan sesudah acara tersebut, saya yakin pendidikannya yang dikembangkannya adalah pendidikan integtarif. 

Apa itu pendidikan integratif? Pendidikan pada pokoknya adalah belajar dan mengajar, atau tepatnya dididik dan mendidik. Saya senang bahwa beliau menargetkan kemuridannya dalam tempo 100 hari ke depan. Beliau mau belajar.  Ungkapan ini bagi saya, sesungguhnya menegaskan murid sebagai esensi pendidikan yang tidak boleh dilupakan dan diabaikan. 

Adanya murid menegaskan adanya guru, bukan sebaliknya, maka murid harus menjadi center of education (pusat pendidikan). Sudah pasti hal ini tidak dimaksudkan  untuk menjadikan murid sebagai objek pendidikan dari guru dan sistim tetapi merupakan subjek pendidikan yang harus ditangani oleh pelaku pendidikan lain dan dalam sistim yang siap memanusiakan manusia. 

Mengefektifkan murid oleh guru dengan sistim membutuh value bangsa yang begitu kokoh yakni gotong royong. Pak menteri mengangkat hal ini dalam sambutannya supaya pendidikan integratif dapat berjalan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline