Bila seseorang tidak memiliki niat dari hati dan pikirannya sendiri untuk dapat mengubah tabiat buruk dan kebebebalannya, meski sudah bercermin, dididik, dibina, diceramahi, dinasihati, ditegur, dimarahi, dll, tetapi hati dan otaknya tetap "tidak sampai", kita seperti berhadapan dan menghadapi "batu".
(Supartono JW.05012023)
Laga Timnas Indonesia menjamu Timnas Vietnam dalam babak semifinal Leg 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat 6 Januari 2023, pukul 19.30 WIB dipastikan akan menjadi laga panas dan keras. Arti panas di sini adalah suhu permainannya, Terlebih, di samping kualitas TIPS para pemain Vietnam yang mumpuni, untuk menang atau tidak kalah, bila merasa mentok, anak-anak The Golden Star, biasanya akan menambah dengan aksi licik, memprovokasi pemain Indonesia dengan memancing emosinya. Tidak peduli mereka bertindak sebagai tim tamu.
Tabiat buruk dan bebal untungkan Vietnam?
Sepanjang sejarah Piala AFF (Piala Tiger), Timnas Indonesia dan Timnas Vietnam sudah bentrok 10 kali. Catatannya, hasil yang ditorwhkan Vietnam buruk, karena hanya mampu mengalahkan Indonesia satu kali di turnamen paling bergengsi di Asia Tenggara ini.
Satu-satunya kemenangan Timnas Vietnam atas Timnas Indonesia dengan skor 3-2 adalah pada laga perebutan tempat ketiga Piala AFF 1996 atau 27 tahun yang lalu. Selebihnya, hanya mampu meraih enam hasil imbang dan tiga kali kalah dalam sembilan pertemuan terakhir melawan Timnas Indonesia di panggung Piala AFF.
Atas catatan buruk ini, sejatinya menjadi momentum baik bagi Timnas Indonesia untuk melanjutkan catatan manis pada pertemuan ke-11. Terlebih Garuda akan tampil di hadapan publik sendiri.
Namun, catatan buruk Vietnam atas Indonesia, bisa jadi akan menjadi manis, bila anak-anak asuhan Shin Tae-yong (STy) tidak dapat mengubah TABIAT BURUK menjadi TABIAT BENAR dan BAIK.
Pasalnya, dengan karakter tabiat buruk yang sangat lengket di hati dan pikiran sebagian besar pemain Indonesia selama empat laga fase grup, hingga publik sepak bola nasional disuguhi drama-drama keegoisan dan adegan-adegan membuang peluang mencipta gol yang sangat piawai ditunjukkan pemain Indonesia, rasanya sulit Garuda akan menang.
Andai STy telah mengajak para pemain menonton siaran ulang empat laga fase grup, agar bercermin, sekaligus menunjuk JIDAT para pemain yang egois, rendah hati, dan pikiran, mungkin itu akan membantu mengetuk kesadaran pemain yang BEBAL.
Tetapi bila itu tidak dilakukan, maka pemain yang bebal, saya yakin akan unjuk kebebalanya lagi di laga versus Vietnam. Sebab, publik sepak bola nasional, para praktisi, hingga pengamat, yang sudah berteriak saja dianggap angin lalu. Masuk telinga kanan langsung ke luar telinga kiri. Atau para pemain memang tidak membaca berita tentang dirinya. Tidak bercermin.