Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Sulit Mengalahkan Thailand dan Juara Piala AFF 2022, Bila Tabiat Pemain Tidak Berubah!

Diperbarui: 27 Desember 2022   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Docpri

Penyakit dan lawan terberat Tim Nasional (Timnas) Sepak bola  Indonesia yang kronis adalah diri sendiri. Selalu ada pemain yang miskin hati dan pikiran, dalam setiap laga, selalu ada egois-individualis-mau menonjolkan sendiri.

(Supartono JW.27122022)

Docpri

Bila yang ditanam di hati dan pikiran hanya ingin menunjukkan kehebatan diri, menonjolkan diri, menang sendiri, hebat sendiri, alias egois-individualis, bukan merawat untuk mementingkan kebersamaan, kolektivitas, produktivitas, kemenangan tim, jangankan dapat menang meladeni lawan sepandan, menghadapi lawan lemah pun hasilnya tidak sesuai harapan.

(Supartono JW.27122022)

Setelah melalui dua laga fase Grup yang masih belum sesuai ekspetasi, laga paling penting dan genting pun kini sudah di depan mata. Garuda akan menjamu Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Kamis (29/12). Kenapa penting dan genting? Hasil dari laga ini akan langsung dapat memberi gambaran siapa yang akan lolos ke semi final.

Thailand momok Indonesia

Terlebih, sepanjang sejarah pertemuannya, Thailand telah menjadi momok bagi tim Merah Putih. Indonesia dan Thailand sudah bentrok 80 kali. Hasilnya tim Gajah Perang unggul dengan 40 kemenangan. Indonesia hanya menang 25 kali, sisanya imbang.

Tragisnya, khusus di Piala AFF yang sudah bentrok 14 kali. Hasilnya Timnas Indonesia hanya menang tiga kali, dua kali imbang, dan sisanya sembilan kali kalah. Bagaimana di laga ke-81 atau laga ke-15 di Piala AFF 2022 yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Kamis (29/12)?

Meski tampil di hadapan publik sendiri, nampaknya Thailand tetap diunggulkan oleh berbagai pihak. Terlebih, pasukan Indonesia kali ini, kurang siap tempur karena persiapannya tidak sesuai harapan.

Selain itu, trend negatif banyaknya pemain yang justru inginnya unjuk gigi dengan sikap egois dan individualis karena rendah intelegensi dan personality, dapat menjadi bumerang bagi Garuda yang digadang-gadang lepas dari kutukan menjadi spesialis runner up di Piala AFF.

Faktanya lagi, melihat dua penampilan yang sudah dipertunjukkan oleh anak-anak Garuda, rasanya publik sepak bola nasional masih banyak yang pesimis, anak asuh Shin Tae-yong (STy) mampu mengalahkan Thailand, meski tampil di hadapan publik sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline