Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Direktorat Sekolah Dasar Sukses Menyusun Modul Ajar, Didukung oleh Guru-Guru Hebat

Diperbarui: 3 November 2022   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Document pribadi

Orang-orang hebat akan selalu mempertahankan, mengembangkan, dan meningkatan kehebatan dirinya, selalu berguna bagi orang lain.

(Supartono JW.03112022)

Didukung oleh Narasumber yang berasal dari Direktorat Sekolah Dasar (DSD) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar); fasilitator dari DSD, Puskurjar, Direktorat PAUD. Kemudian, para pesertanya terdiri dari unsur DSD, guru, dan praktisi pendidikan (dari Sabang sampai Merauke).

Kegiatan Penyusunan Modul Ajar Sekolah Dasar (KPMASD) yang dilaksanakan dalam lima tahap, dengan menggunakan pendekatan diskusi kelompok terpumpun (focus grup discussion) melalui kerja kelompok, tanya jawab, presentasi hasil diskusi dengan jumlah kelompok sesuai dengan bahan yang disusun, berakhir pada Kamis, (3/11/2022) di Hotel Horison Ciledug, Tangerang, Banten, terlaksana dengan sukses.

KPMASD adalah satu di antara bentuk dukungan Direktorat Sekolah Dasar untuk penyediaan perangkat dalam Platform Merdeka Belajar (PMM). Hasil dari KPMASD akan dijadikan bahan untuk memperkaya konten PMM.

Krisis pembelajaran

Upaya Direktorat Sekolah Dasar menyelenggarakan KPMASD, adalah sebagai jawaban sekaligus dukungan nyata dalam rangka mengatasi krisis pembelajaran yang hingga kini masih  lekat, terus menempel di negeri ini.

Kendati negeri ini sudah 77 tahun merdeka, namun persoalan pendidikan (baca: krisis pendidikan-pembelajaran) masih menjadi masalah utama yang belum terentaskan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), krisis berarti keadaan yang berbahaya, parah sekali atau keadaan genting. Terlebih, krisis ini diperburuk oleh hadirnya Pandemi Covid-19, yang mengubah berbagai sendi kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk tambah menggerus persoalan pendidikan dan pembelajaran di Indonesia.

Salah satu upaya untuk memulihkan krisis, maka lahirlah Kurikulum Merdeka yang dikembangkan sebagai kurikulum yang lebih fleksibel. Pasalnya, Kurikulum Merdeka berfokus kepada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.

Lebih dari itu, Kurikulum Merdeka dipandang memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
1) Fokus kepada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya,
2) Memberi kemerdekaan lebih kepada peserta didik, guru, dan sekolah dalam memilih pembelajaran yang sesuai,
3) Lebih relevan dan Interaktif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline