Sudah memakai jersey Tim Nasional, dalam laga resmi baru diketahui berapa pemain yang lulus rapor TIPS. Ada yang memakai nomor punggung legenda, layak masuk Tim pun, TIDAK. Sepak bola akar rumput Indonesia itu MEWAH (serba banyak, serba indah, serba berlebih). Tapi dibikin tidak berarti, sebab memilih dan menentukan Wajah Timnas hanya untuk kalangan mereka sendiri. Saling bagi-bagi kursi dan rezeki. Seperti penjajah berkedok penguasa di negeri ini. Sampai kapan Wajah Timnas digadai dan dijual?
(Supartono JW.05072022)
Gelaran Piala AFF U-19 2022, bila Timnas Indonesia sampai menggondol tropi adalah WAJAR. Sebab, selain sebagai tuan rumah, didukung suporter fanatik, Timnas U-19 yang diturunkan adalah Tim yang digadang dan diproyeksikan untuk Piala Dunia U-20.
Zaman Indra dan Fakhri, zaman PSSI lagi
Tapi, hanya dari dua laga yang dilakoni, kini pelatih Shin Tae-yong (STy) sudah tahu TIPS pemain yang disodorkan kepadanya oleh PSSI. Publik sepak bola nasional pun telah melihat kualitas para pemain yang sudah diberikan kesempatan merumput. Dan, hanya ada satu dua pemain yang baru dianggap lulus TIPS dan layak menghuni gerbong Timnas U-19.
Kasihan para talenta pesepak bola Indonesia yang lain. Tidak ada kesempatan dapat membela Timnas U-19, karena tidak terpantau langsung ke pelosok negeri seperti yang dilakukan oleh Indra Sjafri. Hingga ditemukan Evan Dimas dkk yang berkarakter, karena Indra Sjafri pun menyelami TIPS para pemain hingga sampai memahami keluarganya. Egois dan individualis pemain pun mudah diredam.
Setali tiga uang, talenta sepak bola nasional juga tidak mengalamii dipilih langsung seperti zaman Fakhri Husaini, dari berbagai kompetisi termasuk kompetisi yang mewah, digelar oleh pihak swasta, hingga muncul karakter pemain Timnas model Bagas-Bagus dkk.
Mungkin, sebab pelatih asing tidak bisa paham dan seleluasa Indra dan Fakhri dalam memilih pemain, maka PSSI pun sengaja memanfaatkan kesempatan untuk menyusupkan para pemain titipan yang sudah pasti, titipan itu ada "sesuatunya."
Jangan bilang, STy yang memilih asal muasal semua pemain Timnas U-19. STy tidak tahu. Jadi, siapa yang memasukkan nama-nama pemain untuk ditawarkan ke STy masuk gerbang Timnas U-19? Sampai kapan Timnas hanya wadah untuk kepentingan dan cari keuntungan pribadi dan kelompok? Bukan untuk prestasi sepak bola Indonesia dengan Timnas tempat "mejeng" pemain susupan dan titipan?
Fakta bicara, lihat Thailand, Vietnam!
Kondisi Timnas yang masih dimanfaatkan untuk kepentingan dan cari keuntungan, terbukti oleh fakta penampilan Timnas U-19 yang BUKAN WAJAH Sepak Bola Indonesia. Karena belum mewakili sama sekali kekuatan Indonesia. Sangat menyedihkan apa yang dipertunjukkan oleh Timnas Indonesia U-19 di laga kedua fase Grup A Piala AFF U-19 2022. Sebab, hanya meladeni lawan yang paling lemah, pasukan yang dipimpin pelatih Shin Tea-yong ini hanya mampu unggul gol yang sama dengan yang dicetak Timnas Myanmar.U-19.