Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Tampil Mulai Cerdas dan Tak Cemen, Garuda Terkam Kuwait

Diperbarui: 9 Juni 2022   03:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com


Suntikan motivasi Shin Tae-yong (STy) manjur. Nasihatnya pun berbuah naikkan mental para pemain Timnas yang tampak terlihat murung saat menjalani latihan menjelang meladeni Kuwait. Kondisi ini pun sampai diliput oleh berbagai media massa Indonesia.

Cemen, kecerdasan, mentalitas pemain

Saya bahkan sampai menulis artikel yang isinya menyebut pemain Timnas cemen (cetek mental). Demi memompa semangat juang para penggawa Timnas, saya juga menulis artikel lagi yang isinya musuh utama Timnas Indonesia adalah kecerdasan dan mentalitas diri pemain sendiri, bukan Kuwait.

Pasalnya, saya setuju dengan STy
yang mengatakan jika Timnas Kuwait  sekarang sudah tidak sama dengan kuwait dahulu. Artikel tersebut, setelah tayang, selalu saya kirim langsung kepada Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, sebagai catatan, pengingat, dan semangat.

Terbukti Timnas Kuwait tak kuat

Kembali ke Timnas Kuwait, sebelum tahun 2000 mereka adalah tim yang begitu kuat di Asia. Tetapi setelah itu, Kuwait tidak sekuat dahulu, sehingga sangat mungkin bagi Indonesia untuk mengalahkan Kuwait meski berstatus sebagai tuan rumah.

Karenanya, STy tetap mewaspadai Kuwait dan menganggap mereka lebih bagus permainannya daripada Indonesia dan meminta pada para pemainnya untuk melakukan latihan dan juga mau bekerja keras mempersiapkan diri dengan baik.

Apa yang diungkap oleh STy sebelum laga, ternyata terbukti. Tampil di hadapan publik sediri, Kuwait takluk oleh Timnas Indonesia, yang kali ini penampilannya boleh dibilang nampak cerdas dan kuat mentalitas.

Sadar kelemahan

Penampilan Timnas yang demikian, selain suntikan moril dari sang pelatih, saya juga yakin para pemain Timnas mendengar sendiri atau membaca di media massa, tentang kritikan dari publik sepak bola nasional terhadap mereka. Sebab, selama ini Timnas selalu tampil tak stabil dan tak sesuai ekspetasi, sehingga terus nirprestasi.

Akar masalahnya adalah karena di antara mereka masih ada yang dianggap atau saya anggap masih belum lulus TIPS sebagai pemain Timnas. Masalah klasiknya adalah lemah intelegensi (kecerdasan), lemah personality (mental),  dan di era STy, terdeteksi lemah teknik dan fisik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline