Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Belum Tanding Vs Kuwait, Pemain Timnas Sudah Cemen?

Diperbarui: 8 Juni 2022   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com


Sebelum saya mengulik prediksi laga Timnas Indonesia versus Kuwait di laga pembuka Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023, Rabu 8 Juni 2022 pukul 23.15 WIB dan Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023, juga ada Nepal dan Yordania. Saya kembali kaget ketika para penggawa Timnas Indonesia diwartakan memasang wajah murung. Bahkan wajah murung ini diwartakan via YouTube PSSI dan disiarkan oleh berbagai media massa nasional. Sungguh memprihatinkan.

Setengah hati, mengapa?

Bila sebelumnya saya baru menulis tentang sikap dan perbuatan setengah hati yang sering kita jumpai dalam berbagai kehidupan di negeri ini, maka wajah murung para pemain Timnas, sungguh tak pantas terjadi. 

Pasalnya, dari ribuan pesepak bola yang ada di seantero Indonesia, para pemain yang kini sudah berada di Kuwait, seharusnya bersyukur dan berterima kasih karena terpilih masuk Timnas.

Para pemain Timnas ini secara profesional tentu ibaratnya tinggal makan tidur, dapat honor dan menjalankan tugas sebagai duta bangsa. Pemain Timnas ini, bukan anak-anak SSB yang jangankan untuk kepentingan bertanding, sekadar latihan saja musti bayar iuran untuk Lapangan. 

Bila anak-anak SSB tak hadir bertanding atau latihan, maka salah satu alasan utamanya tentu karena harus membayar iuran latihan atau tanding serta iuran SPP. Sebab, hanya untuk latihan saja, manajemen SSB wajib membayar ongkos pelatih, petugas manajemen, biaya perawatan sarana, dan biaya sewa Lapangan atau Stadion yang tak murah. Tapi, terus tak mendapat perhatian dari stakeholder terkait.

Maka pantas bila siswa dan orang tua SSB nampak setengah hati hadir latihan, sebab persoalan biaya. Namun, sering menutupinya dengan alasan lain. Dan seperti tak punya hati, tak hadir ke SSB tanpa komunikasi karena keseringan absen dan malu. Tetapi, tetap saja para orang tua adalah SPONSOR UTAMA keberadaan SSB di Indonesia.

Yang jadi pertanyaan, kok bisa pemain Timnas memasang muka murung. Bukannya muka ceria karena optimis akan memberikan jiwa dan raganya sepenuh hati untuk nama baik bangsa dan negara. Ini malah menunjukkan sikap setengah hati. Malah nampak CEMEN alias cetek mental, tidak bernyali, tidak bertanggungjawab, tidak percaya diri.

Apakah dengan memasang muka murung, para pemain sudah hilang nyali?
Pasalnya, dari enam grup yang ada di babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023, hanya juara grup dan lima runner-up terbaik yang dipastikan lolos ke putaran final. Apakah para pemain sudah kalah sebelum bertanding?

Atas kondisi ini, Shin Tae-yong (STy) pun sangat kecewa, sebab Timnas Indonesia menghadapi misi mahasulit di Kualifikasi Piala Asia 2023 yang berlangsung di Kuwait pada 8-15 Juni 2022. 

Untuk lolos otomatis ke Piala Asia 2023, Timnas Indonesia wajib keluar sebagai juara grup. Jika finis runner-up, dari enam runner-up hanya lima di antaranya yang melaju ke putaran final. Tetapi apa yang terjadi? Saat dibutuhkan semangat membara jelang turun di Kualifikasi Piala Asia 2023, penggawa Garuda justru pasang wajah murung di sesi latihan dan membuat STy naik pitam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline