Benarkah 29 pemain yang masuk dalam skuad Timnas Senior untuk FIFA Matchday melawan Bangladesh dan 22 pemain yang masuk skuad Timnas U-19 untuk Toulon Tournament 2022 pilihan Pelatih Shin Tae-yong (STy) dan asistennya Dzenan Radoncic (DR)? Pertanyaan tersebut ternyata kembali mengemuka. Ada yang tersurat di media massa. Ada yang di media sosial. Dan, banyak publik sepak bola nasional yang juga bertanya kepada saya.
Pemain titipan
Rupanya, atas dipilihnya 29 pemain Timnas senior dan 22 pemain Timnas U-19, publik tetap curiga ada pemain titipan karena ada kepentingan. Lalu, mau tidak mau, STy menyelipkan 1-2 pemain yang dinilai oleh publik sepak bola nasional ada di skuad Timnas Senior.
Selain karena rapor TIPSnya dianggap belum lulus, pengalamannya pun masih hijau seperti rumput stadion. Bahkan, saat diturunkan dalam laga pun bikin Timnas kedodoran hingga pos yang ditempati menjadi titik lemah Timnas.
Bahkan, publik pun membandingkan pemain yang dianggap titipan dengan pemain yang tak dipilih STy, tetapi kualitasnya lebih baik.
Setali tiga uang, RD pun mengagetkan publik sepak bola nasional, sebab begitu mengumumkan 22 nama yang dipilih untuk Timnas U-19, ternyata tetap ada nama yang selama ini diketahui publik sebagai pemain yang tak mumpuni dalam TIPS, tapi terus bisa dipanggil PSSI. Malah menyingkirkan pemain lain dan masuk dalam skuad 22 pemain.
Atas situasi tersebut, maka pemain yang dicurigai sebagai pemain titipan, selama ini, biasanya terbukti hanya sebagai penghias tribun penonton atau bench pemain, saat Timnas berlaga. Atau sebagai pemain yang dipasang untuk coba-coba. Jadi, jangan-jangan memang mereka pemain titipan demi kepentingan tertentu. Bisa kepentingan pengurus PSSI, bisa kepentingan Klub, dan kepentingan lainnya
Namun demikian, publik pun tetap ada yang berpikir bahwa para pemain yang dipilih adalah benar pilihan STy dan DR, tanpa ada campur tangan pihak tertentu, seperti yang selalu diungkap oleh Ketua Umum PSSI dan tersiar di media massa, bahwa pemain Timnas adalah pilihan pelatih.
Mengapa publik tetap curiga. Sebab, pemain yang dicurigai mengindikasikan sebagai pemain titipan. Semua berdasarkan fakta atas kompetensi mereka sendiri yang seharusnya memang tak layak berjersey Timnas. Dan, publik tahu.
Ayo PSSI, jangan bikin publik terus curiga. Timnas jangan dijadikan hanya untuk numpang nama dan jadi kendaraan demi catatan sejarah karena kepentingan. Nama pemain diliput media massa dll.
Bila benar masih ada pemain titipan, PSSI mau ke mana? Sudah 92 tahun usianya, lho.