Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Memberi=Menerima, Saya yang Mana?

Diperbarui: 12 April 2022   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com


Tidak ada orang yang akan jatuh miskin, karena MEMBERI. Tidak ada orang yang akan kehilangan senyuman bahagia karena senyumnya telah diberikan kepada orang lain. Memberi, mengoptimalisasi fungsi manusia sebagai makhluk Tuhan yang beragama, bersosial, dan punya emosional. MEMBERI, maka MENERIMA.

(Supartono JW.12042022)

Bulan Ramadan memiliki banyak nama, satu di antaranya adalah Syahrul Judd atau bulan kemurahan. Nama ini menekankan pentingnya bermurah hati untuk memberi dan berbagi di bulan suci. Melekatnya sifat murah hati, membuat Ramadan identik dengan berbagai bentuk aktivitas berbagi. 

Siapa saya?

Apakah saya orang yang suka memberi sesuatu kepada orang lain? Apakah saya juga orang yang menerima? Apakah saya juga memahami bahwa memberi itu adalah menerima?

Dalam bulan Ramadhan ini, saya berharap, saya menjadi orang yang banyak memberi, pun menjadi orang yang selalu menerima keadaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (KBBI), makna memberi adalah menyerahkan (membagikan, menyampaikan) sesuatu, menyediakan (melakukan dan sebagainya) sesuatu, memperbolehkan, mengizinkan, menyebabkan (menjadikan) menderita (kena), menjadikan supaya, membubuhi (meletakkan, mengenakan, dan sebagainya), mengucapkan (menyampaikan maaf, selamat, hormat, salam),melayangkan, mengirimkan, dan sebagainya.

Memberi juga bisa dimaknai sebagai memberi malu, memberi hati, menyebarkan ketakutan, memanjakan, memberi harapan, memberi rezeki, memberi makanan, memberi keuntungan (kemujuran), memberi suara, memberi kabar, memberi musibah dll.

Sementara, makna menerima adalah menyambut; mengambil (mendapat, menampung, dan sebagainya), mengesahkan, membenarkan, menyetujui (usul, anjuran, dan sebagianya), mendapat atau menderita, menganggap, mengizinkan, mau menjabat (pangkat) dan sebagainya, kenyataan pasrah, menerima suap, dll.

Dari kata memberi dan menerima, masing-masing ada yang maknanya positif dan ada yang negatif.

Sepanjang kehidupan saya di dunia, tentu saya sudah melakukan perbuatan MEMBERI dan MENERIMA. Saya pun tahu dan dapat mengidentifikasi, mana perbuatan MEMBERI dan MEERIMA yang positif, mana yang negatif.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline