Tak tepat, Kota Depok jangan ikut-ikutan bikin program ganjil genap. Itulah rekaman opini warga menyoal rencana penerapan kendaraan ganjil genap di Jalan Margonda.
Bahkan rencana pun sudah ditentang oleh Anggota DPRD Kota Depok yang juga telah tersiar dan terpublikasi di media massa. Intinya, masyarakat dan berbagai pihak yang berkompeten dalam urusan ganjil genap, justru meminta rencana tersebut dikaji ulang.
Alasan tak tepat
Rencana ganjil genap di Jalan Margonda, meski baru tahap untuk kendaraan roda empat, sudah direspon oleh warga di berbagai kolom komentar baik di media massa maupun media sosial (medsos).
Banyak yang saya simak, menyebut, Kota Depok baru sebatas banyak jalan kampung, sudah mau sok-sokan bikin aturan ganjil genap dan sudah pasti akan ada dampak dan masalah baru.
Apakah pihak terkait sudah melakukan kajian matang? Pasalnya, tanpa perlu dikaji saja, tanpa ada ganjil genap saja, hampir di seluruh jalan sudah terimbas kemacetan akibat dari tak berimbangnya volume kendaaraan dibandingkan ruas jalan yang tersedia.
Sehingga sudah pasti ganjil genap akan membikin masalah baru transportasi di Kota Depok. Dampak yang langsung signifikan juga tentu akan berimbas ke masalah ekonomi.
Lebih mengagetkan, dari berita di media massa tanggal 29 September 2021, diungkap oleh Anggota DPRD Kota Depok, rencana penerapan ganjil genap belum pernah di bicarakan secara mendalam bersama DPRD. Sosialisasi penerapan ganjil genap kepada masyarakat juga minim.
Atas kondisi ini, rencana ganjil genap menjadi pertanyaan, sebenarnya siapa yang sok-sokan bikin rencana ganjil genap di Kota Depok?
Wahai yang punya rencana dan sok-sokan mau bikin ganjil genap, lihatlah bagaimana fakta akan kondisi ruas jalan di Kota Depok yanb tidak sebanyak dan sebaik di kota-kota lain, yang telah memberlakukan ganjil genap, seperti Jakarta, Kota Bogor, dan lainnya.
Pemkot Depok seharusnya berpikir prioritas dulu terhadap bagaimana menciptakan keseimbangan antara laju pertumbuhan kendaraan dengan laju pembuatan jalan baru dan pelebaran ruas jalan yang ada. Lalu, konsentrasi pada penataan ruas jalan yang ada, baik dari sisi keindahan dan dari sisi kenyamanannya.