Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Menghargai Greysia-Apriyani, Sambil Kampanye dan Promosi?

Diperbarui: 3 Agustus 2021   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Supartono JW


Menghargai dengan tulus atau pamrih, dapat dirasa dan mudah dibaca. (Supartono JW. 03082021)

Sudah saya apresiasi bahwa keberhasilan  Greysia Polli dan Apriyani Rahayu meraih medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis karena kecerdikan, hasil dari kecerdasan intelegensi (otak) dan kecerdasan personaliti (emosi/mental) serta kompetensi pedagogi: kognitif, afektif, dan psikomotor yang mumpuni.

Dipergunakan sepenuhnya demi meraih prestasi dan mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di mata dunia dengan dasar hati ikhlas dan demi kemaslahatan serta demi membalas perjuangan para pahlawan jelang HUT RI ke-76.  

Namun, ternyata apa yang ditorehkan itu, justru nampak ada pihak yang mengambil momentum untuk memanfaatkan situasi. Meski banyak yang benar-benar tulus memberikan penghargaan dan apresiasi.

Bila media massa, televisi, para pengamat, dan praktisi mengangkat berita, menulis opini, artikel, dan lainnya tentang Greysia-Apriyani, wajar. Sebab, memang itu menjadi tugas dan tanggungjawab dan bidang mereka.

Lalu, bila berbagai pihak, dalam hal ini masyarakat pada umumnya, warganet juga memberikan apresiasi dan ucapan selamat dan ditayangkan di berbagai media sosial, itu pun masih wajar.

Meski boleh juga dibilang ada yang mengambil kesempatan untuk promosi grupnya, kelompoknya, instansi atau institusinya hingga usaha-usahanya karena bukan hanya menampilkan foto Greysia dan Apriyani, tapi juga logo dari grup atau kelompok dan lainnya.

Pasalnya, media sosial (medsos) pun kini sudah menjadi media bebas, meski tetap saja di antara yang memberi penghargaan dan apresiasi serta ucapan selamat juga ada kesan tendensi, cari nama atau numpang promosi. Itu sangat nampak dari berbagai bentuknya yang tersebar di berbagai media sosial.

Kampanye dan promosi

Seiring dengan itu, hanya dalam hitungan jam, setelah Greysia-Apriyani menyabet emas, ternyata berbagai bentuk foto mereka menjadi bahan iklan gratis untuk materi kampanye partai politik dan promosi jabatan maupun perusahaan dan dunia usaha.

Yakin, Greysia-Apriyani tentu tak akan terpikir kejadiannya akan seperti ini, dan foto/gambar mereka dijadikan bahan iklan kampanye politik dan promosi produk usaha gratis. Bila Greysia-Apriyani mau, bisa menuntut ke jalur hukum atas tindakan memanfaatkan momentum gratisan ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline