Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Kecerdikan Greysia-Apriyani, Persembahkan Emas untuk HUT RI ke-76

Diperbarui: 2 Agustus 2021   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com


Terima kasih Greysia Polii/Apriyani Rahayu, akhirnya lewat perjuangan kalian, Indonesia meraih 1 Emas di Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang bulu tangkis.Meski lawan yang dihadapi memiliki rekor lebih baik, 6 kali menang dalam 9 pertemuan, namun kali ini, pasangan ganda putri China,  Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dapat kalian taklukkan dalam dua set langsung dengan skor 21-19, 21-15 dalam tempo 55 menit.

Kemenangan kalian adalah kado termanis bagi para pejuang kemerdekaan RI yang telah membikin Indonesia lepas dari penjajahan kolonialisme 76 tahun yang lalu.

Kompeten TIPS dan mumpuni pedagogi

Secara khusus, sejak dari babak penyisihan grup, meski kalian menjadi pasangan yang tak diunggulkan di Olimpiade Tokyo kali ini, namun kalian adalah pasangan yang sempurna dalam kompetensi teknik, intelegensi, personaliti, dan speed (TIPS) serta mumpuni dalam pedagogi, yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan motorik.

Dalam hal TIPS, mengapa kalian sampai bisa menggenggam emas Olimpiade, dari pengamatan khusus sepanjang kalian menjalani semua partai sejak fase grup, hal yang paling menonjol adalah semangat juang pantang menyerah ngotot, percaya diri yang terdeskripsi dalam cerdasnya kalian mengedalikan diri dari tekanan lawan. Begitu pun kalian sangat cerdas dalam mengendalikan lawan kecerdikan dan emosi lawan.

Kata lainnya, kalian di setiap laga terus menunjukkan sebagai pasangan yang cerdas intelegensi (otak) dan sangat cerdas personaliti (emosi/mental). Sebab, bicara kompetensi teknik dan speed (fisik), semua pemain dan pasangan yang turun di cabang bulutangkis Olimipiade kali ini dari berbagai negara boleh dibilang seimbang.

Namun, sepanjang laga yang kalian lalui, kalian sangat nampak cerdas otak dan cerdas emosi/mental. Sehingga terus mampu menunjukkan kecerdikan dalam bentuk strategi dalam menghadapi lawan secara situasional.

Mampu terus konsentrasi mengontrol diri dan pasangan, mengontrol permainan, mengontrol dan menerapkan strategi dengan intrik dan taktik yang jitu, sehingga lawan terbawa arus permainan dan dapat terus ditekan.

Kemampuan kecerdasan otak dan emosi/mental inilah  yang mengantarkan kalian terus mampu menundukkan lawan. Hal ini sama halnya bahwa secara pedagogi, kalian sangat mumpuni dalam kognitif, yaitu tahu bagaimana menerapkan teori dan praktik permainan sesuai taktik dan strategi yang dirancang. Kalian juga selalu bersikap saling mendukung, saling memberikan suport dan semangat, tak nampak ada sikap yang superior atau yunior dan senior meski usia terpaut 10 tahun. Sungguh, afektif kalian luar biasa.

Selain itu, secara psikomotor, kalian juga tak ada nampak kekurangan sama sekali, karenanya, fisik kalian pun terus prima meski ada laga yang harus tempuh tiga set.

Maaf, untuk pemain bulutangkis Indonesia lain yang sama-sama turun di Olimpiade Tokyo, tunggal putri, tunggal putra, ganda campuran, dan ganda putra, perjuangan kalian juga sangat hebat. Kalian juga membikin takut semua lawan dan menunjukkan dan membuktikan bahwa Indonesia masih tetap sebagai negara kuat di bulutangkis dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline