Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Etos STy, Ampuh Imbangi Thailand dan Siap Kandaskan Vietnam!

Diperbarui: 6 Juni 2021   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com


Setelah gersang dan tandusnya prestasi timnas dengan fakta, posisi ranking FIFA Indonesia yang terus tercecer bahkan di antara negara Asia Tenggara, kini sejenak publik sepak bola nasional sedang dilanda euforia, perasaan nyaman, perasaan gembira yang berlebihan karena di tangan Shin Tae-yong (STy), Evan Dimas dan kawan-kawan menjelma menjadi tim yang menjadi perhatian, sorotan publik Asia, bahkan dunia.

Penyebabnya adalah hadirnya sosok STy.Terlebih, meski STy bukan tukang sulap, nyatanya Evan Dimas dan rekan tampil trengginas dan memaksa Thailand yang dihuni pemain-pemain lebih senior dan berpengalaman, merasakan sengatan anak-anak yang baru beranjak dewasa dari timnas Garuda dengan skor imbang 2-2 di laga lanjutan Babak Kualifikasi Piala Dunia (BKPD) 2022 di Uni Emirat Arab (UEA)

Pasalnya, publik sudah sangat rindu akan penampilan timnas yang lepas landas dari kisah klasik, sulit berprestasi, khususnya dalam ajang Piala Dunia yang jadi target prestise bagi seluruh negara di seluruh belahan dunia.

Etos STy

Ringkas cerita, dalam pandangan mata saya, debut STy bagi timnas Indonesia di kancah kompetisi resmi BKPD, adalah garansi dari sebuah profesionalitas dan jaminan kompetensi dari STy sebagai pelatih kelas dunia, yang memang hadir dari bangsa pemenang, Korea Selatan.

Etos STy yang dibawa dari Korea Selatan, benar-benar mulai mendarah daging di segenap penggawa timnas kita sejak dari U19 dan kini tim senior.

Etos STy yang = Korea Selatan, sejatinya juga wajib dipraktikkan khususnya oleh para elit dan pemimpin bangsa Indonesia, lalu meneladani rakyat. Jadi, bukan hanya untuk timnas sepak bola.

Dari berbagi literasi, apa yang kini terus dilakukan STy kepada para penggawa timnas adalah etos Korea Selatan, yaitu disiplin & tepat waktu, kerja cepat & penuh tanggungjawab, fokus kerja, tidak mudah tersinggung, on time (nggak ngaret) & no excuse (tidak ada alasan), sopan pada atasan, dan jujur.

Dari etos itu, maka STy telah membuktikan dan menerapkannya pada timnas U19 dan kini timnas senior dengan contoh fakta yang juga sudah publik sepak bola nasional ketahui. Beberapa pemain tak pandang bulu, yang tak sesuai kamus etos, harus merasakan dipulangkan dari timnas.

Dari etos itu juga, meski STy hanya menyisakan Evan Dimas sebagai pemain yang paling berpengalaman, secara tim, etos Korea Selatan telah merasuk pada seluruh pemain yang dipercaya turun gelanggang dengan bermain sesuai etos STy.

Lanjutkaan pandemi euforia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline