Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Idul Fitri, Momentum Memahami Apakah Kita-Saya Masih Memprioritaskan Orang Lain atau Masih Prioritas bagi Orang Lain

Diperbarui: 14 Mei 2021   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com


Diabaikan atau mengabaikan orang lain, adalah simbol atau tanda tak lagi diprioritaskan. (Supartono JW.1452021)

Untuk menjaga hati kita tetap bersih dan selalu dapat mengontrol serta mengendalikan sikap dan perbuatan kita yang terpuji, maka jadikanlah setiap hari adalah Idul Fitri. 

Dengan demikian, kita akan selalu ada dalam atmosfir kebenaran dan kebaikan, terhindar dari sikap perbuatan buruk dan jahat karena hati kita terjaga kebersihannya, tak kotor.

Selain itu, Idul Fitri juga harus selalu kita jadikan momentum untuk kita melangkahkan kaki mengarungi hari-hari berikutnya dengan mempertahankan dan meningkatkan  setiap sikap dan perbuatan benar dan baik sebelumnya.

Hapus sikap dan perbuatan buruk sebelumnya. Ciptakan sikap dan perbuatan benar dan baik yang baru, kreatif, dan inovatif, yang dapat membuat kita ke luar dari jurang masalah, jurang keterpurukan, dan jurang kegagalan.

Dalam kesempatan ini, agar hati bersih kita senantiasa terjaga dan terkendali, melangkah seusai Idul Fitri 1442 Hijriah, ada baiknya kita bercermin dan bertanya, semisal dalam kapasitas pribadi,

1) Apakah saya masih memprioritaskan dia dalam diri dan kehidupan saya?
2) Apakah dia masih prioritas saya dalam kerangka pekerjaan saya?
3) Apakah dia masih prioritas teman dan sahabat saya?
4) Apakah dia masih prioritas dalam kegiatan saya?
5) Apakah dia masih prioritas dalam kontak media sosial saya?
6) Apakah dia masih prioritas bagi grup atau perkumpulan saya? Dan, lainnya?

Lalu,
) Apakah dia masih memprioritaskan saya dalam diri dan kehidupannya?
2) Apakah saya masih prioritas dia dalam kerangka pekerjaannya?
3) Apakah saya masih prioritas teman dan sahabat bagi dia?
4) Apakah saya masih prioritas dalam kegiatan dia?
5) Apakah saya masih prioritas dalam kontak media sosial dia?
6) Apakah saya masih prioritas bagi grup atau perkumpulan dia? Dan, lainnya?

Dalam lingkup negara misalnya,
1) Apakah rakyat masih prioritas parlemen dan pemerintah?
2) Apakah parlemen dan pemerintah masih prioritas rakyat?
3) Siapa prioritas parlemen dan pemerintah rezim ini?
4) Siapa prioritas bagi orang yang pekerjaannya mencari muka atau menjilat? Dan, yang lainnya.

Apa itu prioritas?

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prioritas diartikan sebagai pekerjaan yang dapat kita selesaikan dengan cepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline