Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat dan Praktisi

Memaknai Karangan Bunga untuk Pangdam Jaya

Diperbarui: 24 November 2020   04:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com


Bicara tentang karangan bunga, maka pikiran kita akan langsung berkonotasi terutama kepada ucapan bela sungkawa. Namun, seiring waktu berjalan, karangan bunga juga identik dengan ucapan selamat happy wedding, happy anniversary, wisuda, peresmian gedung, peresmian tempat usaha, hingga ucapan kenaikan pangkat atau jabatan dan ucapan sukses bagi pebisnis.

Selain itu, karangan bunga ternyata kini juga menjadi ucapan dukungan. Faktanya, pada Senin (23/11/2020), seputar Markas Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta, di Cililitan, Jakarta Timur, dipenuhi karangan bunga. 

Sebab karena pemberian karangan bunga yang bermaksud mendukung ini memang  mungkin ditujukan untuk mencari dan mencuri perhatian publik terutama media massa, demi suatu "kepentingan", maka entah karena kebetulan atau tak sengaja, karangan bunga itu hadir di saat yang bersamaan seperti sudah ada yang mengatur. Dan, ternyata tak salah, berbagai media massa pun langsung mewartakan peristiwa ini.

Saat saya menelisik foto-foto dari media massa yang menayangkan berita karangan bunga ini, nampak jelas bahwa puluhan karangan bunga yang ditampilkan berjajar di depan pagar Kodam Jaya itu dikirimkan oleh berbagai elemen masyarakat. 

Dari diksi ucapan yang ada dalam papan-papan karangan bunga, tersurat jelas, si pengirim mendukung langkah TNI mencabut sejumlah baliho yang dipasang simpatisan pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Pemberian papan-papan karangan bunga oleh berbagai pihak sebagai bentuk apresiasi ini adalah buntut dari pernyataan dan sikap tegas Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayjen Dudung Abdurachman dalam menghadapi Habib Rizieq dan Front Pembela Islam (FPI).

Atas peristiwa ini, mengingatkan kita  pada kejadian saat Gubernur Jakarta Basuki T Purnama di akhir jabatannya juga mendapat kiriman papan-papan karangan bunga. Kala itu, karangan bunga dikirim ke Balaikota DKI, atas kekalahan Ahok dalam Pilkada yang dianggap tak wajar.

Sorotan dan kepentingan

Peristiwa pemberian papan-papan bunga baik yang terjadi untuk Ahok maupun untuk Pangdam Jaya, tak pelak langsung mendapat sorotan berbagai pihak. Beberapa tokoh publik atau pejabat publik atau elite partai politik pun langsung mengomentari peristiwa ini, baik mencuit sendiri di media sosial maupun dimintai komentar atau pendapat oleh media massa.

Salah satu contoh cuitan menyoal karangan bunga yang serupa dengan kiriman ke Ahok, mengungkapkan yang intinya mending uangnya dikasih kepada rakyat membutuhkan dari pada buang-buang uang.

Berikutnya, juga ada yang mengungkapkan bahwa, sepertinya pemberian karangan bunga ini memang sudah ada skenario dan sudah disetting.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline