Lihat ke Halaman Asli

Tonny Syiariel

TERVERIFIKASI

Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Kota-kota di Antara Slogan dan Julukan

Diperbarui: 19 Desember 2022   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemprov DKI Jakarta baru saja meluncurkan sebuah slogan baru untuk ibu kota negara tercinta ini. Tidak lagi "Maju Kotanya, Bahagia Warganya", tetapi kini mengusung slogan baru "Sukses Jakarta untuk Indonesia". Penggantian yang diduga tanpa kajian mendalam itu segera memantik polemik.

Penggantian sebuah slogan, moto ataupun tagline tentu saja boleh dilakukan. Namun, seperti diingatkan Yuswo Hady, seorang pakar pemasaran, "Penggantian sebuah slogan adalah sesuatu yang sangat fundamental, strategik dan substantif." Jangan sampai terkesan asal ganti. Apalagi sampai dituding berbau politis.  

Pada dasarnya slogan atau motto sebuah kota adalah untuk membangun suatu City Branding. Sebuah strategi untuk menciptakan sebuah jenama yang bercitra positif, mudah diingat dan diharapkan tertanam dalam benak masyarakat dalam waktu lama. Namun, tentu saja untuk itu perlu konsistensi.

Bagaimana dengan Jakarta? Bisa dibilang tiap ganti gubernur, ganti slogan. Setidaknya sejak tahun 2012. Pada periode 2012-2017, misalnya, ada slogan "Jakarta Baru". Lalu pada 2017-2022, "Maju Kotanya, Bahagia Warganya". Dan di masa transisi 2022-2024 saat ini, Jakarta kembali mengganti slogan menjadi "Sukses Jakarta untuk Indonesia".  

Akhir pekan lalu, saya baru saja mengunjungi "Kota Seribu Sungai". Anda pasti tahu kota yang saya maksudkan. Persis, kota Banjarmasin namanya. Kota yang dikitari Sungai Martapura dan Sungai Barito ini memiliki slogan menarik, yakni "Kayuh Baimbai".

Banjarmasin, Kota Seribu Sungai. Sumber: dokumentasi pribadi

Dalam bahasa Banjar, slogan itu berarti "Mendayung bersama-sama". Cukup menarik! Namun, sejujurnya saya masih lebih suka slogan di era sebelumnya, yakni "Bungas", yang artinya cantik, menarik, dan eksotis. Lebih pas untuk mempromosikan kota ini sebagai destinasi wisata nan memikat.

Slogan kota sejatinya ada di mana-mana. Tidak hanya kota-kota di Indonesia. Tetapi, juga di banyak kota ternama di seluruh dunia. Dari Asia, Afrika, Eropa, hingga Amerika. Bahkan banyak di antaranya yang meraih popularitas sampai melintasi benua. Slogan Las Vegas, contohnya, "What happens here, only happens here".

Las Vegas, "The Sin City". Sumber: dokumentasi pribadi

Slogan kota judi berjuluk "Sin City" itu sebelumnya adalah "What happens here, stays here". Mantra ajaib yang telah digunakan kota Las Vegas- AS sejak tahun 2003 itu terbukti sangat sukses. Dan inilah salah satu slogan kota paling populer di dunia. Sejajar dengan slogan kota New York yang begitu mendunia "I Love New York".

Sejarah slogan atau moto kota ternyata telah dimulai di Sevilla, Spanyol, pada abad ke-13. Di era pemerintahan Raja Alfonso X (Alfonso X of Castile) kala itu, ibu kota Andalusia itu sudah memiliki moto, yakni "No me ha dejado". Artinya, "Dia [Sevilla] tidak meninggalkanku". Sebuah slogan yang hingga kini masih digunakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline