Lihat ke Halaman Asli

Tonny Syiariel

TERVERIFIKASI

Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Kala Sepak Bola Dikepung Judi Online

Diperbarui: 6 Desember 2022   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klub sepak bola dengan sponsor perusahaan judi online. Sumber: getty images/shutter stock/PA/www.theguardian.com

Bloomberg baru saja merilis sebuah berita mengejutkan. Menurut analis dari Barclays Plc, seperti dikutip Bloomberg, nilai pasar taruhan pada Piala Dunia FIFA 2022 telah menyentuh 35 milyar dolar AS atau sekitar Rp 545 triliun. Suatu angka yang fantastis. Melonjak sekitar 65% dari Piala Dunia 2018 di Russia! 

Konon ada dua hal yang paling disukai semua penggemar olahraga di muka bumi. Yang pertama tentu saja sepak bola. Dari kompetisi di tingkat lokal hingga pertarungan di level Piala Dunia. Sedangkan yang kedua adalah ikut bertaruh pada setiap pertandingan sepak bola. Yup, taruhan sepak bola!

Pasar taruhan sepak bola memang terus meningkat dari waktu ke waktu. Apalagi kala ditunjang kemajuan teknologi, yakni bisa memasang taruhan secara online. Begitu praktis dan bisa dilakukan dari mana saja. Maka jangan terkejut ketika bisnis judi online secara global tumbuh sangat pesat.

Berdasarkan data yang dikutip dari Sports Betting Global Market Report 2022, pasar judi online telah mencapai 89.65 milyar dolar AS pada tahun 2021. Lalu diperkirakan meningkat sampai 99.20 milyar dolar pada tahun 2022 ini. 

Dan grafik pertumbuhan ini diprediksi terus melambung hingga 144.34 milyar dolar AS pada tahun 2026. Luar biasa! Rupanya larangan berjudi di berbagai negara tetap tidak mampu membendung laju pertumbuhan bisnis yang dicap ilegal ini.

Logo perusahaan judi online di jersey klub sepak bola. Sumber: www.skysports.com

Federation Internationale de Football Association (FIFA) sendiri sebetulnya melarang keras semua perjudian di lingkungan sepak bola. Bukan hanya di kalangan pemain sepak bola profesional. Tetapi, juga wasit, official, dan semua yang terkait dengan sebuah pertandingan. Aturan ini secara jelas tercantum di dalam FIFA Code of Ethics. 

Jika kedapatan terlibat, maka bisa diusut melalui suatu investigasi integritas yang berujung ke hukuman berat. Pasal 26 di Kode Etik FIFA itu menjelaskan hukuman atas pelanggaran itu. Selain dikenakan denda sedikitnya 100 ribu Franc Swiss atau sekitar 1.6 milyar rupiah, juga larangan terlibat di sepak bola selama 3 tahun.

Senada dengan FIFA, otoritas sepak bola di berbagai negara pun menerapkan regulasi yang tidak kalah ketat. Di Liga Premier Inggris, misalnya, The Football Association (FA) telah lama menetapkan larangan berjudi bagi semua pemain profesional yang masih aktif.

Beberapa pemain sepak bola terkenal sudah pernah merasakan pahitnya hukuman yang dijatuhkan FA. Sebut di antaranya Andros Townsend (Crystal Palace), Joey Barton (Manchester City), Martin Demichelis (Manchester City), Dan Gosling (Newcastle United), Kieran Trippier (Newcastle United) dan Daniel Sturridge (Liverpool).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline