Banyak jalan menuju Roma. Begitu juga banyak cara untuk bisa keliling dunia. Gratis pula! Alias tanpa keluar biaya sepeser pun. Anda bahkan masih dibayar lagi. Ada professional fee serta standard tipping yang lebih dari cukup. Jauh di atas banyak profesi lain di industri pariwisata.
Topik Pilihan (Topil) Kompasiana kali ini membuatku tergerak untuk ikut berbagi. Siapa tahu pengalaman berkarier sebagai seorang profesional Tour Leader bisa ikut menginspirasi pembaca.
Mengikuti jejakku bekerja sambil jalan-jalan. Bekerja sesuai dengan passion-ku, yakni traveling dan fotografi.
Profesi Tour Leader sebetulnya telah dikenal sejak puluhan tahun lalu, tetapi hingga kini pun masih saja ada yang belum begitu mengenalnya.
Sebagian malah menganggapnya sama dengan Tour Guide atau Pemandu Wisata. Padahal kedua profesi ini tentu saja berbeda. Meskipun dalam praktiknya, seorang Tour Leader sesekali bisa saja bertindak layaknya seorang Tour Guide.
Tour Leader atau Pemimpin Perjalanan Wisata ialah seseorang, baik staf sebuah Biro Perjalanan Wisata (BPW) maupun seorang freelance, yang ditugaskan untuk memimpin suatu rombongan wisatawan melakukan perjalanan wisata. Bisa di dalam negeri maupun ke mancanegara.
Namun, berbeda dengan Tour Guide yang hanya bertugas mendampingi dan memberikan informasi selama tour di sebuah kota. Tugas Tour Leader lebih jauh dari itu. Tour Leader selalu mendampingi grup wisatawan dari kota keberangkatan, terus berwisata ke berbagai destinasi wisata di kota tujuan, sampai kembali lagi ke kota asal. Jadi jelas berbeda!
Bekerja sesuai passion tentu saja menjadi impian banyak orang. Seseorang yang menyukai memasak pasti berbahagia jika sukses berkarier sebagai chef ternama. Begitu pun seorang pelukis yang sambil menikmati dunianya pun berhasil menjual karya lukisannya dengan harga fantastis. Sama juga dengan pemusik, penulis, dan sebagainya. Berkarya sesuai passion.
Sejak dulu, traveling telah menjadi passion yang ingin kukejar. Tetapi, bagaimana caranya? Jangankan ke luar negeri. Bisa menginjakkan kaki di ibu kota Jakarta saja sudah sangat luar biasa. Sedangkan profesi lain yang memungkinkan bepergian ke luar negeri jelas di luar jangkauan. Sebut misalnya, menjadi pilot atau pramugara.