Lihat ke Halaman Asli

Tonny Syiariel

TERVERIFIKASI

Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Tiada Pagi Tanpa Kopitiam di Penang

Diperbarui: 23 Agustus 2022   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu kopitiam di Penang dan sajian khasnya. Sumber: dokumentasi pribadi

Jika di kalangan Kompasianer ada slogan, "Tiada Hari Tanpa Kompasiana", maka di Penang, boleh jadi ada motto yang mirip, yakni "Tiada Pagi Tanpa Kopitiam! 

Kedai kopi tradisional ini memang telah menjadi tempat sarapan pagi favorit sebagian besar penduduk lokal di kota George Town, Penang. Dan juga destinasi kuliner kesukaan banyak wisatawan yang sedang bertandang ke ibu kota Penang ini.

Popularitas kopitiam di Penang memang tidak diragukan lagi. Kedai-kedai kopi bergaya tradisional ini bertebaran di seantero kota George Town. Ada di mana-mana. Dari kawasan sekitar Jalan Penang, Lebuh Carnarvon, hingga Jalan Burma di Pulau Tikus.

Uniknya, banyak di antaranya kerap berdiri persis di pojok jalan alias di hoek. Konon lokasi favorit di sudut jalan ini sudah ada sejak sajian ala kopitiam ini pertama kali dibawa pendatang asal Pulau Hainan, Tiongkok, sejak tahun 1920-an.

Istilah kopitiam sendiri berasal dari paduan kata kopi (dari bahasa Melayu) dan kata tiam yang berarti kedai dalam bahasa Hokkien. Di samping kopi, teh dan milo, makanan wajib yang biasanya disediakan di sini, antara lain telur setengah matang dan roti bakar dengan selai serikaya.

Sajian khas di kopitiam tradisional. Kopi dan roti bakar dengan selai serikaya. Sumber: dokumentasi pribadi

Tentu saja, selain itu sajian standard di atas, di berbagai kopitiam juga tersedia aneka makanan khas Malaysia lainnya, seperti Hokkien Mee, Curry Mee, Wanton Mee, Char Koay Teow, Hainan Chicken Rice dan sebagainya.

Kedai-kedai kopi yang sangat populer di Penang ini bahkan sudah mulai beroperasi sejak jam 7 pagi. Ketika kota George Town sendiri seolah masih terlelap. Namun, tutupnya juga lebih cepat. Contohnya, Kheng Ping Cafe, Kedai Kopi Seng Thor, Restoran Old Green Cafe dan Kedai Kopi New Cathay yang rata-rata sudah tutup antara jam 1 - 2 siang.

Mie Hokkien di kopitiam Kheng Ping, George Town. Sumber: dokumentasi pribadi

Atmosfer di sebuah kopitiam memang tidak tertandingi. Belum lengkap rasanya jika Anda ke Penang tanpa pernah singgah di sebuah kopitiam. Aroma kopi yang sedap serta harum roti bakar yang baru dipanggang sungguh sulit dilewatkan.

Dan bukan soal itu saja yang membuat kunjungan ke kopitiam sudah semacam ritual saja bagi kebanyakan warga lokal di Penang. Setiap pagi kopitiam seolah menyediakan sebuah forum terbuka bagi siapa saja yang hendak berbagi cerita.

Dari sekedar bertukar gosip yang tidak jelas, info bisnis yang fantastis, hingga semuanya mendadak menjadi politisi yang fasih berbicara apa saja. Makin seru karena topik yang dibahas pun terbentang luas. Nyaris tanpa batas. Sungguh khas sebuah kopitiam!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline