Lihat ke Halaman Asli

Tonny Syiariel

TERVERIFIKASI

Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Valentine's Day dan Sekotak Cokelat

Diperbarui: 14 Februari 2022   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekotak cokelat di Hari Valentine. Sumber: www.liveenhanced.com

Promosi cokelat tetiba kian gencar dalam beberapa pekan terakhir ini. Dari cokelat lokal seperti Silver Queen hingga cokelat buatan Belgia sekelas Godiva. Dan jika Anda masih ikut merayakan Hari Valentine, siapa tahu seseorang akan memberimu sekotak cokelat hari ini. Ah, romantisnya!

Valentine's Day dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Yup, hari ini! Dari berbagai negara di seluruh dunia, Hari Valentine dimeriahkan dengan berbagai acara tukar hadiah di antara sepasang kekasih. Cokelat, bunga, dan hadiah lainnya pun mewarnai Hari Valentine. Hari yang telah ditahbiskan sebagai Hari Kasih Sayang!

Meskipun sejumlah pertanyaan kritis selalu mengemuka dari waktu ke waktu, tetapi Valentine's Day terus dirayakan hingga kini. Dari Inggris, Amerika Serikat, Australia, hingga Korea. Bahkan di kota-kota besar di Indonesia pun banyak yang ikut merayakannya. Setidaknya bersama Si Jantung Hati!

My Valentine! Sumber: www.cadburygifting.in

Kisah di seputar Hari Valentine memang selalu menarik. Tidak hanya sejarah di balik perayaan hari romantis itu sendiri. Tetapi, juga berbagai tradisi yang mengikutinya. Dan salah satu yang menarik ditelusuri tidak lain adalah keterkaitan antara Hari Valentine dan sekotak cokelat.

Cokelat sejatinya telah dikonsumsi sejak era suku Maya pada tahun 500 SM. Suku inilah yang dipercaya sebagai yang pertama mengkonsumsi cokelat dalam ritual keagamaan. Cokelat disebut sebagai "Hadiah dari Dewa". Cokelat kemudian dianggap sebagai makanan afrodisiak pada zaman Aztec. Konon ada zat yang mengobarkan hasrat dan membuat orang kian terbuka untuk asmara. 

Cokelat Valentine berbentuk surat buatan Neuhaus. Cantik yaa. Sumber: www.neuhauschocolates.com

Akan tetapi, cokelat masih harus melewati perjalanan panjang sebelum mencapai Eropa, yakni ketika dibawa para penjelajah ke Spanyol di abad ke-15. Lalu ratusan tahun berikutnya sebelum ke bentuk cokelat seperti sekarang dan akhirnya menjadi bagian tidak terpisahkan dari setiap perayaan Hari Valentine.

Syahdan, pada tahun 1861, Richard Cadbury, anak Quaker John Cadbury, pendiri perusahaan cokelat ternama Cadbury, mempunyai ide brilian untuk menjual cokelatnya pada Hari Valentine. Pembuat cokelat ini lalu mengemasnya dalam sebuah kotak berbentuk hati yang indah. Kotak itupun dihiasi dengan sekuntum mawar dan Cupid, yang kala itu sudah menjadi simbol cinta di era Victorian. Sebuah tradisi di Hari Valentine pun lahir.

Cupid memang kerap menghiasi sebuah kotak cokelat Valentine. Dalam mitologi Yunani, Cupid adalah putra Venus (Aphrodite), dewa cinta dan kecantikan. Dewa kasih sayang! Cupid selalu digambarkan menyerupai seorang bayi laki-laki yang memiliki sayap dan panah cinta.

Cokelat Cadbury edisi Valentine. Sumber: www.cadburygifting.in

Sejak peluncuran kotak cokelat Cadbury itulah, cokelat pun memainkan peran penting dalam setiap perayaan Hari Valentine. Bahkan banyak yang mengatakan, cokelat adalah salah satu hadiah terbaik buat kekasih hati di hari paling romantis ini. Nothing is more romantic than chocolate! 

Cokelat sendiri memang sangat populer di dunia. Pada tahun 2020 lalu, pasar cokelat global mencapai 138.5 milyar dolar. Apalagi cokelat yang mengandung 70% cocoa itu sangat bermanfaat bagi kesehatan. Dan tidak kalah pentingnya, cokelat masih dianggap barang eksklusif yang pantas menjadi kado Valentine.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline