Jika di level klub, kita kerap mendengar berbagai julukan klub sepak bola ternama berdasarkan warna kostum utama tim. Sebut saja, di antaranya the Reds, the Blues, I Rossoneri, I Bianconeri, Los Blancos, Blaugrana, Die Roten, dan lain-lain. Maka di tim nasional pun tidak jauh berbeda. Ada yang dijuluki sesuai warna jersey ataupun berhubungan dengan simbol negara, sejarah bangsa, binatang tertentu dan sebagainya.
Nama julukan (nickname) sebuah klub atau tim sepak bola sejatinya adalah nama tidak resmi. Nama julukan itu pun lebih bersifat sosial dan digunakan dalam suatu komunitas tertentu. Sebuah nama julukan dapat saja bercirikan karakter atau ciri khas tim. Dan julukan sesuai warna seragam tim, misalnya, paling gampang diingat semua pendukungnya.
Di UEFA Euro 2020 pun kita menyaksikan banyak tim hebat dengan julukan khusus. Tidak berbeda dengan julukan klub. Beberapa tim nasional yang sedang berlaga saat ini juga memiliki julukan sesuai warna jersey utamanya (home jersey). Dua tim ternama bahkan memiliki julukan yang sama. Tim Prancis dijuluki Les Bleus. Begitupun Tim Italia yang dinamai Gli Azzurri. Dalam bahasa Prancis dan Italia, julukan keduanya berarti Si Biru.
Jersey (baju kaos) utama Timnas Prancis didominasi warna biru dengan setrip merah di bagian depan dan logo berwarna putih. Tiga warna ini, biru, putih, merah, sesuai warna bendera negara anggur itu. Biru Prancis ini secara tradisional telah digunakan dalam lambang Monarki Prancis sejak abad ke-12.
Sementara itu, asal usul julukan Si Biru dari Italia memiliki sejarah tidak kalah menarik. Padahal, bendera Italia sendiri terdiri dari tiga warna berbeda, yaitu merah, putih, dan hijau. Lalu kenapa disebut Gli Azzurri? Rupanya warna biru digunakan untuk menghormati Royal House of Savoy, yakni dinasti yang mempersatukan Italia pada tahun 1861 dan berkuasa hingga tahun 1916.
Syahdan, awal penggunaan warna biru dimulai sejak tahun 1366, ketika Conte Verde, Amedeo VI dari Savoy, memasang sebuah bendera biru besar sebagai tribut untuk Bunda Maria di kapal utamanya. Saat itu mereka sedang dalam perjalanan ke Perang Salib yang dipimpin oleh Paus Urbano V.
Meskipun sedikit berbeda, dua tim besar lainnya, yakni Belgia dan Spanyol, pun memiliki julukan sesuai warna jersey merah mereka. Belgia yang baru saja menaklukkan Russia 3-0 berjuluk 'Red Devils' (Setan Merah). Sedangkan Tim Matador Spanyol menyandang julukan 'La Roja' (Si Merah).
Julukan Setan Merah untuk tim Romelu Lukaku dan kawan-kawan tidak hanya terkait warna kostum merah. Tetapi, juga dari gaya bermainnya. Pada tahun 1905, terjadi pertandingan antara dua negara dataran rendah, yakni antara Belgia vs Belanda yang bertajuk 'Low Countries Derby'.
Media Belanda saat itu menulis bahwa beberapa pemain Belgia "bermain seperti setan". Dan merujuk ke jersey merahnya, Timnas Belgia pun dilabeli The Red Devils (De Rode Duivels). Duivel? Jadi ingat bir Belgia paling terkenal, Duvel Beer alias Bir Setan. Haha.
Timnas Spanyol yang berjuluk La Roja (Si Merah) pun pernah dijuluki La Furia Roja (Si Merah yang marah). Setidaknya, nama itu digunakan sejak Olimpiade Musim Panas 1920 yang berlangsung di Antwerp, Belgia.