Lihat ke Halaman Asli

Tonny Syiariel

TERVERIFIKASI

Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Fenomena "Overtourism" di Destinasi Wisata Terkenal

Diperbarui: 13 Maret 2021   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisatawan di Air Mancur Trevi, Roma. Sumber: www.telegraph.co.uk/ Getty

Kota Roma di suatu musim panas yang cerah. Di salah satu spot wisata ternama, ribuan wisatawan memadati hampir setiap sudut di kawasan itu. Jalan-jalan sempit di sekitarnya dipadati arus wisatawan yang terus mengalir. Baik dari arah Via del Corso maupun dari Via del Traforo. Itulah atmosfer yang selalu mewarnai Trevi Fountain atau Fontana di Trevi, salah satu objek wisata paling populer di pusat kota Roma.

Fenomena ini tidak hanya terlihat di Air Mancur Trevi, tapi juga di objek wisata kondang lainnya di ibukota Italia ini. Sebut saja, Spanish Steps, Colosseum, Pantheon dan Piazza Navona.

Kepadatan wisatawan yang begitu tinggi di beberapa objek wisata ini tidak hanya membuat kunjungan wisatawan ke situ menjadi tidak nyaman, tetapi sekaligus menyebabkan warga setempat kian terganggu. Fenomena inilah yang disebut sebagai "Overtourism".

Sejatinya, "Overtourism" dipandang sebagai, "Dampak pariwisata pada suatu destinasi, atau bagian dari itu, yang sangat memengaruhi persepsi kualitas hidup warga dan kualitas pengalaman pengunjung secara negatif". Begitulah definisi yang dicetuskan Organisasi Pariwisata Dunia atau "World Tourism Organization" (UNWTO).

Namun, secara sederhana, Overtourism adalah suatu kondisi di mana jumlah wisatawan di sebuah destinasi wisata dianggap terlalu tinggi, sehingga dirasakan mengganggu kehidupan warga setempat.

Tidak hanya kehilangan atmosfer kotanya yang doeloe, namun mereka pun seakan kian terdesak oleh kehadiran gelombang wisatawan yang tiada henti.

Wisatawan di Amsterdam. Sumber: www.pixabay.com

Industri pariwisata memang berkembang sangat pesat di mana-mana. Dan persis seperti sebagian besar bisnis lainnya, fokus pariwisata selalu pada pertumbuhan. Padahal, untuk memastikan suatu industri pariwisata yang berkelanjutan, maka berbagai dampak yang timbul dari pertumbuhan yang terlalu cepat seharusnya juga menjadi perhatian bersama.

Sebagai salah satu kota paling populer di Italia dan juga di Eropa, Roma adalah destinasi impian banyak wisatawan. Kota abadi ini menyimpan begitu banyak situs bersejarah berstatus UNESCO World Heritage Sites yang menakjubkan.

Alhasil, ibukota Italia berpenduduki 2.8 juta ini rerata menerima sekitar 10 juta wisatawan setiap tahun. Namun, yang menjadi masalah, sebagian besar wisatawan ini hanya mengunjungi objek-objek wisata yang sama dalam waktu nyaris bersamaan.

Hal yang tidak jauh berbeda, bahkan bisa dibilang lebih buruk menimpa Venezia. Sebuah kota yang dibangun di atas air yang kian rapuh. Betapa tidak, kota berpenduduk 50,000 ini didatangi sekitar 25 - 30 juta wisatawan setiap tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline