Akhirnya sampai juga di tengah Staromestske Namesti atau the Old Town Square yang indah di jantung kota tua Praha, ibu kota negara Ceko. Setelah berjalan kaki cukup jauh dari atas kastil Praha, menyeberang Karluv Most yang elok, lalu menyusuri jalan Karlova yang berliku hingga tiba di alun-alun di pusat kota tua Praha yang menawan ini!
Inilah alun-alun yang telah menjadi saksi sejarah kota Praha selama lebih 500 tahun. Dan hingga kinipun tetap menjadi bagian terpenting dari kehidupan kota Praha! Bagi pecinta sejarah, pengagum arsitektur atau mungkin gaya hidup, semuanya seakan menemukan yang didambakannya di sini. Di Old Town Square!
Praha, ibu kota Republik Ceko, terletak persis di jantung benua Eropa. Ada beberapa julukan yang diadopsi berbagai publikasi ketika berbicara mengenai kota berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa ini. Mulai dari The Heart of Europe, The Magical City, The Golden City, The City of Hundred Spires sampai ke julukan yang menyandingkannya dengan ibukota Prancis, "Paris of the East".
Semua julukan tersebut sudah cukup menjelaskan posisi Praha sebagai salah satu kota tercantik di Eropa. Tidak heran, setiap tahun kota ini mampu menarik rata-rata sekitar 8 juta wisatawan mancanegara.
Republik Ceko (Czechia) sendiri adalah sebuah negara land-locked alias terkurung di daratan tanpa memiliki teritori yang berbatasan dengan lautan. Dengan luas wilayah sekitar 78,866 km persegi, Ceko terdiri dari beberapa wilayah historis, yaitu Bohemia, Moravia dan sebagian Silesia.
Di utara Ceko berbatasan dengan Polandia, di timur dengan Slovakia, di selatan dengan Austria dan di barat dan utara dengan Jerman.
Sebelumnya, Ceko dan Slovakia adalah satu negara bernama Cekoslovakia yang bergabung pada tahun 1918. Tetapi, setelah runtuhnya Partai Komunis (Revolusi Beludru), Ceko dan Slovakia akhirnya sepakat untuk berpisah secara damai sebagai dua negara merdeka pada 1 Januari 1993.
Dengan posisi geografis seperti itu, maka ibu kota Praha yang berada di wilayah tengah Ceko, relatif mudah dijangkau dari berbagai jurusan. Akses ke Praha bisa dicapai melalui udara dari berbagai kota besar Eropa, maupun lewat jalan darat.
Praha telah menjadi kota utama bangsa Bohemia selama lebih dari 1,100 tahun. Masa keemasan kota Praha datang pada abad ke 14, ketika kota itu berkembang makmur di bawah pemerintahan Raja Charles IV, dari dinasti Limburg-Luxemburg. Raja inilah yang memerintahkan konstruksi banyak bangunan monumental dan bersejarah.
Praha pun tumbuh menjadi kota ketiga terbesar di Eropa pada masa itu, setelah kota Roma dan Konstantinopel. Praha juga berkembang pesat menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan. Akan tetapi, kota ini kemudian jatuh di bawah pengaruh beberapa kekuatan asing -- yang paling akhir adalah di bawah Uni Soviet, yang menguasainya sejak akhir Perang dunia II sampai kehancuran Komunisme di tahun 1989.