Lihat ke Halaman Asli

toni wijaya

mahasiswa pertanian

Alat Pemanen Umbi-umbian dan Penggembur Tanah (Alpukat)

Diperbarui: 15 Desember 2022   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alat penggembur (Dok. pribadi)

Halo teman-teman Kompasiana kali ini kami akan mengulas tentang sebuah alat bernama Alpukat. Akan tetapi sebelum masuk ke topik pembahasan ijinkan kami untuk memperkenalkan diri. Kami merupakan mahasiswa jurusan pertanian dari Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW Salatiga, dengan anggota kelompok lima orang bernama Indri, Ajeng, Rian, Duwi, dan Toni. Alat yang kami buat tersebut merupakan syarat kelulusan untuk mata kuliah cipta karya atau sering disebut PKL 3. 

Mendengar kata alpukat pasti hal yang dibayangkan oleh teman-teman Kompasiana adalah buah alpukat. Namun alpukat yang akan kami bahas kali ini merupakan sebuah alat pertanian. Arti kata alpukat sendiri adalah kepanjangan dari alat pemanen umbi-umbian dan penggembur tanah. Alpukat dapat digunakan sebagai alat pemanen umbi-umbian terutama tanaman kentang dan wortel, selain itu juga alat ini dapat digunakan sebagai alat penggembur tanah pada lahan pertanian. 

Alpukat sendiri memiliki beberapa fitur tambahan agar mempermudah petani ketika menggunakan di lahan pertanian seperti dapat diatur untuk tinggi dan pendeknya menyesuaikan tinggi badan pengguna, selain itu juga dapat diatur tingkat kerenggangan garpunya menyesuaikan komoditas apa yang akan dipanen. Untuk spesifikasi alat tersebut, memiliki tinggi 155 cm, panjang garpu 30 cm, lebar gagang 45 cm, dan memiliki berat 10kg.

Keunggulan ketika petani menggunakan Alpukat adalah dapat mempersingkat waktu ketika pemanenan karena alat tersebut sangat mudah untuk digunakan. Akan tetapi alat ini tidak dapat digunakan pada lahan bertekstur tanah keras. 

Cara menggunakan alat  Alpukat adalah sebagai berikut:

1. Siapkan alat dan lahan yang akan dipanen tanaman kentang

2. Sejajarkan alat panen dengan lebar tanaman kentang yang akan dipanen

3. Tarik alat panen melalui handler secara perlahan

4. Angkat alat panen melalui handler agar tidak terhambat akar tanaman kentang ketika ditarik secara perlahan.

5. Lakukan pengambilan kentang ketika sudah terangkat keatas tanah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline