Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Fatoni

Guru dan pengamat warung kopi

Politik dan Ketidakpedulian Warga Sipil

Diperbarui: 24 Mei 2023   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sekilas, politik di Indonesia terlihat seperti dinamika yang terus membangun polarisasi dalam masyarakat. Namun, apakah kita, sebagai kaum sipil pinggiran perlu terjebak dalam perdebatan elit politik? Apakah mau kita hanya menjadi simpatisan yang menjadi korban dari pertarungan elit dimana politik hanyalah ajang transaksi "duwur dipidek ngisor ditekek"

Mungkin saatnya kita mempertanyakan relevansi kita dalam perdebatan politik yang tidak memberikan manfaat langsung pada kehidupan kita sehari-hari. Alih-alih terjebak dalam kebingungan dan kekecewaan, mengapa tidak mencari solusi yang lebih pragmatis? "Ngopi mbahas gawean" misalnya.

Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah menjadi apatis dan tidak terlalu peduli alias "ora urus" dengan politik yang sedang berkembang. Bukan berarti kita tidak peduli dengan nasib bangsa, namun mengalihkan energi dan perhatian kita ke tempat yang lebih produktif dan berdampak langsung pada kehidupan kita dan orang-orang terdekat.

Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, pertarungan kita sebaiknya cukup dilakukan di bilik suara. Pemilu menjadi momentum penting bagi kita untuk menyuarakan aspirasi dan memilih pemimpin yang dianggap lebih mewakili kepentingan kita. Namun, setelah pemilu berakhir, kita perlu melanjutkan kehidupan sehari-hari dengan fokus pada hal-hal yang dapat membuat kita bahagia dan memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar.

Pemilu di Indonesia sering dianggap sebagai ajang formalitas, di mana kepentingan elit politik sering lebih diutamakan daripada kepentingan rakyat. Oleh karena itu, bukankah lebih bijak jika kita tidak terlalu bergantung pada sistem politik yang ada? Kita dapat menciptakan kehidupan yang bahagia dengan tidak terlalu banyak membahas politik.

Dengan fokus pada kehidupan sehari-hari bersama orang-orang terdekat, kita dapat membangun hubungan yang kuat, saling membantu, dan menciptakan lingkungan yang harmonis. Kita bisa berkontribusi dalam skala kecil, seperti menggalang kegiatan sosial di lingkungan kita, memperhatikan kebutuhan orang-orang terdekat, atau bahkan mengambil peran aktif dalam organisasi non-pemerintah yang berfokus pada perbaikan sosial.

Dengan mengalihkan energi dan perhatian kita ke hal-hal yang lebih nyata dan berdampak langsung, kita dapat menemukan solusi yang lebih konstruktif daripada terjebak dalam polarisasi politik yang terus membelah masyarakat. Hidup bahagia tanpa membahas politik bukan berarti kita mengabaikan tanggung jawab sebagai warga negara, melainkan mencari cara yang lebih efektif dan nyata untuk memberikan kontribusi positif pada dunia di sekitar kita.

Saya bangga melihat teman - temanku yang hidupnya fokus dengan profesinya masing - masing. Saat mengupload photo di facebook menyiratkan wajah - wajah yang alamiah natural tanpa manipulasi kepentingan. Kalian semua memang luar biasa. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline