Lihat ke Halaman Asli

Aku Marah Bukan Naik Darah

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_139559" align="alignnone" width="350" caption="Marah yang disembunyikan berimbas pada diri sendiri dan orang lain"][/caption] Aku hanya bisa diam tanpa berkata Di seberang pikiran aku tertatih Entah mengapa kegamangan terus menjalar Merasuk tiap-tiap denyut nadiku Aku sedih bukan berduka Aku marah bukan naik darah Memang aku hilang di tengah-tengahnya Sekelumit asa dari segudang problema Menitikberatkan di pundak jalanan Kehampaan semakin mulai terasa Memang tak mudah di bawah tekanan Arus monopoli menerjang hebat Berjibaku dengan keadaan yang rentan Memikul benih kedurhakaan Ingat! Jika engkau tahu Engkau takkan berani Jika berani, maka semua ada waktunya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline