(Ditulis pada 6 November 2015 diteruskan tulisan kedua pada 8 November 2015).
Tulisan berikut ini sangat berkesan bagi saya.
Satu momen berkesan untuk tetap berusaha obyektif dan sedapat mungkin hanya memihak pada kemaslahatan JKN. Kejadiannya di awal November 2015: Pertemuan TKMKB BPJSK Regional II.
Di atas semua perdebatan, pesan pentingnya ada dua: (1) Bagi BPJSK sendiri, memang sedang dalam sorotan lampu terang, sebaiknya berhati-hati dan berprinsip proaktif, tidak sekedar responsif. Segera lakukan klarifikasi agar tidak semakin berkembang secara salah. (2) Mari kita Profesi Nakes terutama Dokter untuk memberdayakan TKMKB sehingga suara dan kritik kita menjadi jelas, terarah dan berkekuatan hukum.
#SalamKawalJKN
----
Soal Acara di Bintan.
Sejak kemarin pagi, saya diberondong banyak pertanyaan tentang sebuah acara di BIntan, yang digelar oleh BPJSK. Dikabarkan ada acara makan malam di pantai dengan pesta kembang api.
Banyak tudingan dialamatkan untuk acara tersebut. Kebanyakan diarahkan ke penggunaan uangnya.
Berikut tanggapan saya, setelah melakukan upaya klarifikasi ke pihak BPJSK, membaca tanggapan dan penjelasan Sejawat yang ikut dalam acara tersebut, video klarifikasi dari pihak BPJSK dan video klarifikasi dari pihak hotel.
1. Acara tersebut menghadirkan Dokter-dokter dari 4 propinsi yang berada dalam wilayah Divisi Regional II. Sejawat ini adalah anggota TKMKB. Acara semula rencana diadakan di Padang, tetapi terhambat oleh asap sehingga penerbangan ke Padang terganggu. Dalam keadaan demikian, diputuskan memindahkan ke tempat yang para Dokter merasa lebih nyaman. Akhirnya pindah ke Bintan tersebut.