Lihat ke Halaman Asli

Kereta Api Surabaya ke Pekalongan

Diperbarui: 21 Oktober 2024   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Sebetulnya apa alasan orang naik kereta api? Yang pertama yaitu nikmatnya tidur di kereta api, apalagi ac nya yang seolah-olah dibuat rusak dengan suhu dingin maksimal dan yang kedua adalah kemudahan membawa anak kecil. Seperti beberapa minggu lalu bersama anak menuju Pekalongan. Melewati banyak stasiun dan memang tidak terasa, perjalanan disuguhi pemandangan yang memuaskan mata. Di dalam kereta, para penumpang asyik dengan aktivitasnya masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa kenyamanan yang dihasilkan kereta api betul-betul nomor satu.

Berangkat berdua saja dan hobi kami tidur maka perjalanan ini harus membagi waktu dengan anak. Bukan karena tidak nyaman tetapi harus selalu kasih kabar ke nyonya besar dirumah. Bayangkan selagi anak tidur dengan sweaternya, saya membuat opini yang ditulis dalam kereta. Sempat juga melakukan zoom di kereta karena kebetulan cuti ini berlangsung di hari kerja. Akhirnya kami melewati Semarang, suasana mulai berbeda. Tidak seperti Surabaya yang menunjukkan rutinitas tinggi. Semarang terlihat kalem apalagi ke stasiun-stasiun berikutnya.

Menjelang sampai di Stasiun Pekalongan, para petugas berjalan berusaha mengingatkan tujuan akhir. Biasanya anak saya enggan berkomunikasi dengan orang lain apalagi orang yang berseragam. Ada satu petugas yang sudah matang secara usia dan ia memberikan senyum kepada anak daya. Basa basi yang sebetulnya bukan basa basi namun itu adalah perhatian yang bisa membuat anak-anak nyaman. Sampai di Pekalongan dan tinggal menyeberang saja. Pulangnya pun demikian, saya bersama anak naik dari eksekutif 1 menuju eksekutif 7. Bisa dibayangkan membawa 1 koper 1 tas jinjing perlengkapan susu dan anak perempuan. Ternyata dugaan saya salah, anak saya dibantu petugas sampai menuju gerbong tujuan. Ini merupakan servis dimana kereta api tidak hanya ramah kepada mereka yang sudah mengerti akan uang namun juga ramah kepada anak-anak kecil. Sungguh suatu keberuntungan yang harus dipertahankan selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline