Lihat ke Halaman Asli

KKN dan Kedekatan Masyarakat

Diperbarui: 19 Februari 2024   16:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada ribuan cara atau teknik dalam membersihkan lingkungan. Semuanya kembali kepada kesadaran masing-masing getapi andaikata pun kita sadar maka penyebabnya bisa saja hal lain. 

Hingga saat ini, Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tempat saya bekerja selalu menghasilkan program-program yang terintegrasi dengan visi misi desa. Artinya dalam KKN tidak bisa lepas dari visi misi desa, visi misi kampus dan arahan dari Dikti. 

Sebagai salah satu bagian dari penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, saya selalu melihat bahwa masalah kebersihan di desa merupakan masalah yang bisa diatasi namun ada hal-hal yang bersifat metafisika didalam masyarakat.

Sebagai negara yang mengakui keberadaan hukum adat serta kepercayaan maka kebersihan juga diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan. 

Ada sanksinya agar aturan itu bisa mengikat semuanya dan terlaksana secara baik. Padahal jika melihat secara langsung dari pengalaman KKN ditemukan ketidakpatuhan masyarakat. 

Tidak bisa disalahkan juga ketika bertemu orang tua anak yang membuang popok bayi bekas ke aliran sungai. Mereka langsung melemparkan begitu saja tanpa berusaha menelusuri lebih lanjut akan dampaknya. 

Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut yaitu terkait percampuran kepercayaan yang itu tidak bisa diberi sanksi oleh norma hukum sebetulnya. Kepercayaan ketika membuang popok terkait suleten. 

Menurut tulisan Puasini Aprilyantini dan Ratna Puspita Sari berjudul Mitos Suleten Kebiasaan Membuang "Diapers" Ke Sungai Dan Upaya Penyadaranan Pada Masyarakat Tepi Sungai di Kecamatan Rungkut Dan Gunung Anyar dikatakan bahwa  Suleten sebuah mitos yang turun menurun diyakini tersebut ternyata masih sangat mempengaruhi perilaku masyarakat stren dan tepian sungai. Mitos sendiri yang merupakan sesuatu berkaitan dengan kepercayaan yang bisa “benar atau tidak” karena mitos itu kisah yang biasanya dikaitkan dengan hal-hal yang berbau “mistik” yang tujuannya untuk melanggengkan kebudayaan yang sulit dijelaskan secara akal pikiran. Mitos ini masih terjadi bukan hanya pada masyarakat primitif, tapi juga di masyarakat modern. 

Artinya perubahan ini membutuhkan proses yang berkelanjutan terutama dalam hal literasi. Karena ada suatu hal yang tidak bisa dijawaba sebetulnya untuk apa kebaikan ditulis dan untuk apa kejahatan juga ditulis padahal secara alamiah manusia mengetahuinya. 

Dari masalah demikian, maka yang dilakukan pada KKN memberikan edukasi bahwa egoisme diri harus dihilangkan karena akibat membuang popok bayi bisa merugikan banyak orang. 

Penggunaan air sungai tidak sekadar untuk mencuci namun memberi minum hewan ternak, menyiram tanaman, sebagaisara wisata hingga untuk beribadah. Tentu harus mendapatkan dukungan dari kepala desa setempat karena masalah keyakinan adalah ranah yang bersifat privat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline